Kemenperin Bangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0, Ini Peruntukannya

Selasa, 30 November 2021 20:16 WIB

Simbolisasi serah terima hibah bantuan penanganan COVID-19 dari Astra kepada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang dilakukan secara virtual dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekjen Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Dody Widodo, Direktur Astra Gita Tiffani Boer didampingi Presiden Direktur PT Tjahja Sakti Motor Anton Kumonty dan Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah. (20/8)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menginisiasi pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) sebagai upaya mengakselerasi penerapan industri 4.0 yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan memacu daya saing di kancah global.

“Sebagai wujud nyata mewujudkan penerapan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian menginisiasi pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0),” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa 30 November 2021.

Menperin menjelaskan, PIDI 4.0 merupakan solusi satu atap dalam percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 untuk dunia.

Saat ini, PIDI 4.0 dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.

Berlokasi di Permata Hijau, Jakarta Selatan, Gedung PIDI 4.0 berdiri di atas lahan seluas 12.957 m2 dengan luas bangunan 17.600 m2.

Advertising
Advertising

“Gedung PIDI 4.0 dirancang menerapkan konsep smart building sehingga pengelolaan gedung lebih efisien dan terkontrol terutama dalam segi keamanan, penggunaan energi, dan pemanfaatan fasilitas,” tutur Agus.

Merujuk pada konsepnya, PIDI 4.0 memiliki lima pilar atau layanan utama. Pertama, sebagai Showcase Center.

Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atau pelaku industri tentang pentingnya industri 4.0 dan menyajikan pengalaman nyata di sektor manufaktur dalam penerapan digitalisasi pada lini produksinya.

<!--more-->

Kedua, menjadi pusat kapabilitas atau Capability Center, yakni pusat pelatihan untuk meningkatkan keahlian kepada para tenaga kerja industri dan aparatur sipil negara (ASN) terkait implementasi industri 4.0.

Ketiga, sebagai Ecosystem for Industry 4.0 atau tempat kolaborasi pengembangan implementasi industri 4.0.

Keempat, Delivery Center, yakni tempat pendampingan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Kelima, Engineering and AI Center yang membantu permasalahan industri dengan teknologi rekayasa dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

“Kelima pilar atau layanan tersebut saling terkait dan sangat mendukung keberhasilan pengadopsian industri 4.0 di Indonesia,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan.

Rencananya, peluncuran PIDI 4.0 dilakukan pada Jumat, 3 Desember 2021.

Adapun Soft launching PIDI 4.0 akan diresmikan oleh Bapak Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dengan dihadiri perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait, serta pegiat industri dan startup.

Dalam rangkaian kegiatan soft launching PIDI 4.0, bakal digelar Start-Up for Industry Award yang merupakan pemberian penghargaan kepada lima startup terbaik di Indonesia.

“Diharapkan dengan adanya Start-Up for Industry Award ini dapat memotivasi pelaku startup untuk memunculkan solusi-solusi terbaiknya dalam hal teknologi dan mengembangkan inclusive economy,” imbuhnya.

<!--more-->

Menurut Arus, acara soft launching PIDI 4.0 nanti, juga menjadi salah satu tujuan visitasi Sherpa G20 yang akan dilaksanakan pada 8 Desember 2021. Hal ini selaras dengan tema Presidensi G20 Indonesia, yaitu “recover together, recover stronger”.

“Dalam kesempatan tersebut, Indonesia berupaya menunjukkan komitmennya dalam mempercepat implementasi industri 4.0. Tiga fokus utama yang akan ditampilkan dalam visitasi Sherpa G20 adalah digitalisasi industri, green industry, dan inclusive economy,” ujar Arus.

Lebih lanjut, acara soft launching PIDI 4.0 juga merupakan bagian dari rangkaian acara Industrial Vocational Week yang diselenggarakan oleh BPSDMI Kemenperin bersama Kementerian Koordinator Perekonomian, GIZ Jerman dan Kadin Indonesia, yang akan berlangsung pada 1-7 Desember 2021.

Beberapa kegiatan yang digelar pada Industrial Vocational Week, selain soft launching PIDI 4.0 dan Visitasi Sherpa G20, di antaranya Showcase Virtual Marketplace Vokasi Industri, Acara Perdana Trilateral antara Indonesia, Jerman, dan Tanzania, serta Penandatanganan MoU antara BPSDMI dengan AOTS Jepang.

“Kami berharap, melalui soft launching PIDI 4.0 dan visitasi Sherpa G20, menjadi langkah awal dalam perjalanan mewujudkan cita-cita Making Indonesia 4.0 dan sustainable development goals,” tegas Arus.

BACA: Ingin Ekspor Naik, Ini Cara Kemenperin Pacu Hilirisasi Rumput Laut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

10 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

17 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

17 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

17 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

22 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

24 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya