Cerita Masyarakat Adat Tano yang Gagal Temui Luhut dan Diterima di Balik Pagar

Rabu, 24 November 2021 17:19 WIB

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Koordinator Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL (PT Toba Pulp Lestari) Hengky Manalu sangat menyayangkan ketidakhadiran Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk merespons aksi masyarakat adat dari Tano Batak pada hari ini.

“Tentu merasa kecewa sama PaK Luhut," kata Koordinator Anliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL, Hengky Manalu, kepada wartawan di Depan Kantor Kementerian Kordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, pada Rabu, 24 November 2021.

Padahal, kata dia, sebanyak 40 warga sudah jauh-jauh datang dari Sumatera Utara ke Jakarta untuk bisa bertemu dengan Menteri Luhut. "Kita sudah jauh-jauh datang dari Danau Toba empat hari empat malam kita perjalanan,” ucap Hengky.

Bersama dengan 20 warga masyarakat di Jakarta, para warga adat dari Tano Batak yang tergabung dalam Aliansi Gerakan tersebut menggelar aksi di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi ini semula berharap dapat disambut oleh Menteri Luhut.

Dalam aksi yang berlangsung hingga 2,5 jam tersebut, Aliansi Gerak Tutup TPL menyampaikan beberapa tuntutan kepada Kementerian Maritim dan Investasi. Dua di antaranya adalah mencabut izin operasional PT TPL dan mencabut izin konsesi TPL dari wilayah adat.

Selain itu, mereka menuntut agar reforma agraria sejati diwujudkan, menghentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat adat Tano Batak, dan mendesak agar tindakan kekerasan yang dilakukan karyawan TPL kepada masyarakat adat diusut.

<!--more-->

Terakhir, mereka juga mendesak agar dilakukan pengusutan tuntas dugaan manipulasi eksport TPL yang terjadi selama ini. Mereka pun meminta agar Tano Batak diselamatkan dari limbah TPL, serta Hutan Tano Batak diselamatkan dari aktivitas penggundulan hutan oleh TPL.

“Kami sangat yakin, masyarakat di Kawasan Danau Toba akan lebih sejahtera tanpa TPL, dan Danau Toba akan lebih indah tanpa TPL,” ujar Ketua Aliansi Gerakan Tutup TPL Benget Sibuea.

Namun aksi tersebut hanya disambut oleh Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Maritim dan Investasi Dirhansyah Conbul.

Mereka juga kecewa karena awalnya hanya disambut di balik pintu pagar. “Tentu sangat kecewa, kami juga meminta secara adat, supaya bapak ibu (pejabat Kemenkomarves) ini turun menemui kami, tapi (mereka) tidak berani,” ujar Hengky.

Setelah terus didesak, Dirhansyah pun akhirnya keluar dan menyambut masyarakat adat di luar pagar. Masyarakat adat kemudian memberikan sebuah buku berisi pelanggaran PT Toba Pulp Lestari ke Dirhansyah.

Dirhansyah lalu berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat adat tersebut ke Menteri Luhut. "Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa, tapi masukan dan tuntutan Masyarakat Adat Tano Batak akan saya sampaikan,” ujarnya.

Baca: Besok, Pemerintah Serahkan Aset Sitaan BLBI ke Penerima Hibah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

3 jam lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

14 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

1 hari lalu

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

3 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

4 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya