Aturan Baru Saham Publik Berlaku Januari 2009

Reporter

Editor

Selasa, 30 Desember 2008 20:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan memberlakukan aturan baru tentang penawaran umum perdana saham atau IPO (Initial Public Offering) pada Januari 2009. Pada aturan itu akan disesuaikan dengan standar internasional.

"Peraturannya sudah selesai, tapi belum ditanda tangani. Nanti akan langsung ditandatangani, sehingga awal tahun sudah bisa keluar," kata Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/12).

Menurutnya, pada aturan baru ini ada perubahan secara signifikan dan fundamental yang sesuai dengan standar internasional. Sehingga, aturan IPO di pasar modal Indonesia bakal setara dengan negara-negara lain. "Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas dan stabilitas pasar," ujarnya.

Salah satu perubahan yang dilakukan adalah mempersempit risiko pasar. Sehingga, perusahaan yang akan go public atau menjadi perusahaan terbuka menjadi lebih terlindungi. Termasuk memberikan masa penawaran yang lebih cepat menjadi hanya 1-2 hari dari sebelumnya 3-5 hari.

Bahkan, aturan tersebut juga akan mengakomodir kelonggaran terhadap pemberian pernyataan efektif. "Nanti, perusahaan yang akan listing menjadi lebih fleksibel untuk memperoleh pernyataan efektif," kata dia.

Calon emiten pun memiliki kesempatan melakukan penundaan meski telah mengantongi pernyataan efektif, bila pasar kurang kondusif saat akan masuk bursa. "Pada draft awal kami beri waktu tiga bulan. Tapi, ini masih kami kaji," ujar Fuad.

Namun, untuk mencegah polemik, perusahaan diatur untuk tidak menerbitkan prospektus ke publik, sebelum mendapat persetujuan dari Bapepam-LK. "Jadi, publik tidak akan tahu sebelum prospektus itu benar," katanya.

Tahun 2009, BEI mentargetkan dapat menarik 15 peruahaan baru masuk bursa. Bahkan, dengan adanya 11 calon emiten yang kini masih dalam proses, otoritas bursa semakin optimis target itu bakal tercapai. "Kami berharap pasar mendukung, sehingga tinggal mencapai empat lagi," ujar Direktur Utama BEI Erry Firmansyah.

Erry menganggap target 2009 yang lebih kecil ketimbang pencapain 2008 merupakan target konservatif terkait krisis finansial global. Untuk transaksi harian, BEI mentargetkan dapat mencapai Rp 2,75 triliun dengan nilai emisi obligasi sebesar Rp 13,5 triliun.

Sepanjang 2008, BEI mencatatkan 19 emiten baru dengan total dana IPO sebesar Rp 24,39 triliun. Dari pelaksanaan penawaran umum terbatas (rights issue), dana yang dihimpun mencapai Rp 56,07 triliun dan waran Rp 1,98 triliun.

WAHYUDIN FAHMI

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya