Bank Muamalat Bakal Rights Issue Rp 1,19 Triliun, BPKH Jadi Pembeli Siaga
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 18 November 2021 14:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. akan melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu VI (PMHMETD VI) atau rights issue senilai Rp 1,19 triliun.
Berdasarkan prospektus ringkas di laman resmi perseroan, Bank Muamalat menerbitkan sebanyak-banyaknya 39,81 miliar saham baru seri C dengan nilai nominal Rp 30 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 30 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 1,19 triliun.
Adapun, rasio konversi dalam skema penambahan modal ini, yaitu 10 saham lama berhak memperoleh 39 HMETD.
Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 30 Agustus 2021. Periode perdagangan dan pelaksanaan rights issue berlangsung pada 24 hingga 31 Desember 2021.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selaku Pemegang Saham Utama Perseroan telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan seluruh HMETD.
Artinya, BPKH akan mengeksekusi sebanyak 31,23 miliar saham baru Seri C yang akan diterbitkan. Dengan demikian, BPKH akan membayar saham senilai Rp 937,02 miliar.
<!--more-->
Selain itu, BPKH akan menjadi pembeli siaga atau standby buyer, apabila terdapat sisa saham baru dari jumlah saham yang ditawarkan setelah pelaksanaan pemesanan saham tambahan. Apabila BPKH menjadi pembeli siaga, maka BPKH akan memiliki sebanyak 33,33 miliar saham baru Seri C senilai Rp 1 triliun.
“Dalam hal masih terdapat sisa dari jumlah saham baru yang ditawarkan oleh Perseroan, maka seluruh saham yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel,” tulis prospektus tersebut, dikutip Kamis (18/11/2021).
Selanjutnya, bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETDnya, akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 79,60 persen. Melalui aksi ini, perseroan ditargetkan mampu mengantongi dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,2 triliun, di mana dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Bank Muamalat.
BISNIS
Baca: Jaringan Indihome Masih Terganggu, Akankah Konsumen Dapat Kompensasi?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.