Imbas Kendaraan Listrik, Luhut Sebut Kebutuhan Baterai RI Capai 11,9 GWh di 2030

Rabu, 17 November 2021 15:32 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Washington DC antara lain bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim John Kerry, Presiden World Bank David Malpass, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Ia juga bertemu dengan pimpinan sejumlah perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starlink, dan Chevron. Pertemuan itu di antaranya membahas isu lingkungan hingga investasi. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berkomitmen untuk menurunkan tingkat emisi yang ditargetkan pada 2030 atau lebih cepat. Oleh sebab itu, pemerintah sedang menargetkan penggunaan electric vechicle (EV)/kendaraan listrik, khususnya kendaraan motor secara menyeluruh pada tahun 2060.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan peningkatan permintaan global terhadap kendaraan listrik juga akan meningkatkan permintaan nikel. Pada 2020, permintaan nikel primer global diperkirakan sekitar 2.250 kilo ton. Sektor baterai diperkirakan akan menjadi penentu paling signifikan dari pertumbuhan permintaan nikel pada masa mendatang.

“Permintaan baterai meningkat seiring dengan pertumbuhan permintaan kendaraan listrik. Pada 2027 pasar baterai dunia akan mencapai 777 GWh. Sedangkan di Indonesia diperkirakan kebutuhan kapasitas baterai mencapai 9,8-11,9 GWh pada 2029-2030,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 November 2021.

Pada 15 September 2021 lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai mobil listrik PT HKML Battery di Karawang. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahap 1 sebanyak 1-GWh yang dapat memproduksi sekitar 150.000 buah baterai. Komponen baterai berasal dari NCMA (nikel, kobalt, mangan, dan alumunium) yang merupakan 90 persen dari nikel.

Luhut menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi hub rantai pasok global untuk kendaraan elektrik karena memiliki potensi mineral yang besar. Nikel, bauksit, dan tembaga adalah mineral kunci untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Advertising
Advertising

“Perlu investasi yang komprehensif untuk ekosistem EV di Indonesia. Ekosistem EV sangat kompleks dan besar, terdiri dari ekosistem-ekosistem, seperti bahan baku, manufaktur, penyediaan infrastruktur charging, dan sebagainya,” kata Luhut.

<!--more-->

Pabrik sel baterai kedaraan listrik di Indonesia berkapasitas 10 GWh dengan total nilai investasi sebesar US$ 1,1 miliar. Angka itu setara dengan Rp 15,9 triliun (kurs Rp 14.500). Pembangunan pabrik ini hanya bagian dari total proyek konsorsium senilai US$ 9,8 miliar.

Luhut juga menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu ke depan dia akan mengunjungi Morowali untuk melihat proses daur ulang baterai disana.

Diketahui bahwa kapasitas daur ulang di Morowali pada fase 1, yaitu 20.000 ton per tahun dan fase 2 sebesar 40.000 ton/tahun. Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ini memiliki luas sekitar 141.700 meter persegi dengan total investasi sebesar US$ 91 juta.

Indonesia, kata dia, perlu investasi besar untuk pembangunan infrastruktur pengisian ulang baterai. Ditargetkan untuk pembangunan SPKLI pada 2030 mencapai 31.859 unit dan SPBKLU sebanyak 67.000 unit. “Kekhawatiran kalian soal infrastructure charging ini sudah kami rencanakan, jadi jangan khawatir,” tambahnya.

Luhut juga menambahkan bahwa komitmen terhadap perubahan iklim, potensi nikel yang besar dan mineral logam lainnya, serta ada ambisi serius untuk mewujudkan industri kendaraan listrik terintegrasi dari hulu hingga hilir menjadikan Indonesia berpotensi kuat dalam membangun ekosistem rantai pasokan global baik untuk industri baterai maupun kendaraan listrik berbasis baterai.

Baca: UMP Hanya Naik 1,09 Persen, Ekonom: Daya Beli Pekerja Rentan Tergerus Inflasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

2 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

5 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

6 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

6 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

6 jam lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

9 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

10 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

10 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

11 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

15 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya