Pemerintah Patok Harga Tertinggi PCR, Begini Dampaknya ke Prodia

Kamis, 11 November 2021 08:33 WIB

TEMPO/Sulhi

TEMPO.CO, Jakarta - Penetapan harga eceran tertinggi (HET) tes PCR oleh pemerintah beberapa waktu lalu berdampak pada emiten laboratorium PT Prodia Widyahusada Tbk. Hal tersebut disampaikan oleh Legal Head & Corsec Prodia Marina Eka Amalia.

Namun begitu, perusahaan dengan kode saham PRDA itu tetap menyediakan pemeriksaan genomik untuk memenuhi permintaan dari masyarakat.

“Tentunya kebijakan tersebut memengaruhi perseroan, namun fokus Prodia dari awal adalah menyediakan pemeriksaan genomik sehingga sesuai dengan tujuan Prodia,” kata Marina, Selasa, 9 November 2021.

Tapi Marina enggan menjelaskan lebih spesifik bagaimana kebijakan itu memengaruhi kinerja keuangan atau operasional perseroan itu. Laporan kinerja perusahaan setelah ketetapan HET itu, kata dia, akan diumumkan lewat public expose pada tanggal 16 November mendatang. “Apabila berkenan, nanti bisa mengikuti public expose,” tuturnya.

Sebelumnya pemerintah telah menetapkan HET layanan tes PCR berkisar Rp 275.000-300.000 pada akhir Oktober 2021 lalu. Namun penetapan HET itu tidak diiringi dengan standardisasi biaya produksi.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah meminta rumah sakit hingga laboratorium swasta untuk mengefisienkan komponen biaya pemeriksaan PCR. Juru Bicara Kemenkes Nadia Tarmizi mengatakan penetapan HET bagi pemeriksaan PCR itu sudah melalui kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang mencakup biaya bahan baku, operasional, bahan medis habis pakai hingga administratif.

“Ini harus diiringi bagaimana tata kelola dari pemberi pelayanan itu sendiri untuk memilih komponen yang paling efisien dan juga bisnis proses yang dipilih tentunya sangat menentukan ya,” kata Nadia, Selasa, 9 November 2021.

Nadia menjelaskan komponen pembentuk harga pemeriksaan PCR itu meliputi jasa pelayanan, bahan medis habis pakai, bahan baku, listrik hingga modal pembelian mesin. Adapun, seluruh komponen itu sudah dikaji oleh BPKP untuk menetapkan HET yang rasional bagi masyarakat dan penyedia jasa.

“Kita terus melakukan evaluasi terkait harga pemeriksaan PCR sesuai dengan kondisi yang ada sehingga masyarakat mendapatkan layanan sesuai dengan harga yang wajar,” tutur Nadia.

Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) sebelumnya telah berkirim surat ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menetapkan standar harga dan mutu bahan medis habis pakai. Hal ini dilakukan seiring kebijakan harga eceran tertinggi atau HET Tes PCR.

Permintaan standarisasi harga dan mutu bahan medis habis pakai itu di antaranya menyasar pada reagen kit, viral transport medium (VTM), alat pelindung diri (APD) dan kebutuhan langsung atau tidak langsung penanganan pandemi Covid-19. Pengaturan harga bahan medis habis pakai itu diharapkan bakal turut membuat harga tes PCR untuk bisa ditekan lagi.

BISNIS

Baca: Penjelasan Dompet Digital OVO soal OVO Finance yang Dicabut Izinnya oleh OJK

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

39 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

8 Desember 2023

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Selain melakukan swab rapid test, imunisasi, dan mengenakan masker, seseorang dapat menxegah mycoplasma pneumoniae dengan cara berikut.

Baca Selengkapnya

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 43 Hari Ini, Ada Pasien Kritis Pertama

23 November 2023

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 43 Hari Ini, Ada Pasien Kritis Pertama

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan satu lagi kasus cacar monyet atau Mpox per hari ini, Kamis 23 November 2023.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

22 November 2023

Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

Deteksi TBC bisa dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler atau TCM menggunakan alat GeneXpert System.

Baca Selengkapnya

Pasien Cacar Monyet di DKI Jakarta Bertambah Jadi 27 Orang

4 November 2023

Pasien Cacar Monyet di DKI Jakarta Bertambah Jadi 27 Orang

Dinas Kesehatan DKI menyatakan ada 27 orang di Jakarta yang saat ini positif terkena cacar monyet atau mpox.

Baca Selengkapnya

Segera Tes Cepat Antigen Mandiri saat Alami Gejala COVID-19 Arcturus

17 April 2023

Segera Tes Cepat Antigen Mandiri saat Alami Gejala COVID-19 Arcturus

Kemenkes mengimbau masyarakat melakukan tes antigen mandiri saat merasa mengalami gejala Covid-19 Arcturus.

Baca Selengkapnya

Cina Longgarkan Aturan Tes Covid-19 untuk Pelancong dari Sejumlah Negara

2 Maret 2023

Cina Longgarkan Aturan Tes Covid-19 untuk Pelancong dari Sejumlah Negara

Pelonggaran aturan di Cina itu sesuai dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini dan untuk memfasilitasi mobilisasi orang-orang.

Baca Selengkapnya

Prodia Ikut Dorong Pengobatan Presisi

26 Januari 2023

Prodia Ikut Dorong Pengobatan Presisi

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengatakan timnya saat ini akan lebih fokus pada pengobatan yang presisi

Baca Selengkapnya

Putri Candrawathi Mengaku Tidak Tahu Siapa yang Ajak Yosua Ikut Isoman ke Rumah Duren Tiga

11 Januari 2023

Putri Candrawathi Mengaku Tidak Tahu Siapa yang Ajak Yosua Ikut Isoman ke Rumah Duren Tiga

Putri Candrawathi mengaku tidak tahu siapa yang mengajak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk isolasi mandiri ke rumah dinas Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Prodia Gandeng IDI Dukung Manajemen Pelayanan Laboratorium Klinik

5 Januari 2023

Prodia Gandeng IDI Dukung Manajemen Pelayanan Laboratorium Klinik

Prodia gandeng IDI untuk tingkatkan kualitas dan kemampuan akademik dokter, hingga mendukung perkembangan manajemen pelayanan laboratorium klinik

Baca Selengkapnya