BEI: 40 Emiten Incar Rp 24,44 Triliun via Rights Issue

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 9 November 2021 19:08 WIB

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga Selasa 9 November 2021, daftar rencana pencatatan rights issue emiten telah sesak oleh 40 perusahaan. Belum lagi para emiten tersebut tengah mengincar dana segar hingga triliunan rupiah.

“Adapun untuk rencana rights issue, saat ini di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp 24,44 triliun,” katanya Selasa, 9 November 2021.

Nyoman menambahkan di antara 40 emiten terdapat 10 perusahaan yang berencana menghimpun dana lebih dari Rp 10 triliun. Salah satunya adalah perusahaan plat merah PT Waskita Karya Tbk.

Selain rencana pencatatan saham tersebut, Nyoman mengatakan saat ini terdapat 14 rencana emisi obligasi dan sukuk dari 13 perusahaan di pipeline BEI dengan total rencana dana dihimpun sebesar Rp 19,27 triliun.

“Dari 14 rencana emisi tersebut, delapan emisi di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun,” katanya.

Adapun sekitar 28 perusahaan berada dalam rencana pencatatan umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI. Dia memperkirakan dana yang direncanakan sebesar Rp 31,27 triliun.

Nyoman menambahkan perkiraan itu adalah asumsi konservatif menggunakan nilai nominal karena belum menuju proses penentuan penawaran harga.

Nyoman merincikan bila 16 perusahaan yang tengah mengantre termasuk kelas kakap. Sebab merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 calon emiten itu memiliki asset berskala besar di atas Rp 250 miliar. Sementara itu, terdapat sembilan perusahaan dengan aset skala menengah yakni dengan nilai di antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.

Adapun jumlah perusahaan aset dengan skala kecil yakni di bawah Rp 50 miliar hanya ada tiga saja. Berdasarkan catatan BEI, sebagian besar perusahaan tersebut menggunakan Laporan Keuangan tahun 2021. Menurutnya, hingga saat ini semua calon masih dalam proses evaluasi serta kesiapan dari lembaga dan profesi penunjangnya.

“Tentunya kami mengharapkan semuanya bisa tercatat pada tahun ini. Adanya momentum dan antusiasme para pelaku usaha yang terus berlangsung untuk melakukan penggalangan di pasar modal, diharapkan dapat mendukung pencapaian tahun ini melebihi pencapaian pada tahun lalu,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI tersebut.

BISNIS

Baca juga: Selain Digugat Rp 2,08 Triliun, GoTo Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Soal Merek

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

11 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

25 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

38 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

44 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Bina Marga PUPR Sebut Penanganan Permanen Digarap Pasca Libur Lebaran

45 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Bina Marga PUPR Sebut Penanganan Permanen Digarap Pasca Libur Lebaran

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

48 hari lalu

Jokowi Suntikan Rp 6 Triliun ke PT Wijaya Karya untuk Selesaikan PSN

Presiden Jokowi menyetujui Penyertaan Modal Pemerintah (PMN) sebesar Rp 6 triliun untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

58 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

58 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

59 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

20 Maret 2024

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya