RI Kantongi Komitmen Investasi Rp 639 Triliun dari Persatuan Emirat Arab

Minggu, 7 November 2021 15:54 WIB

Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri Indonesia-PEA Investment Forum yang berlangsung di Dubai, Kamis, 4 November 2021. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia mengantongi total komitmen investasi senilai US$ 44,6 miliar atau Rp 639 triliun dari Forum Bisnis Indonesia-Persatuan Emirat Arab (PEA). Nilai itu termasuk investasi Air Products senilai US$ 15 miliar yang telah ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kementerian Investasi.

“Dalam rangka melakukan respons cepat untuk mewujudkan konsep investasi bersama antara Indonesia dan PEA, kami telah diperintahkan mengurus seluruh hal terkait perizinan dan fasilitasi lain yang dibutuhkan investor PEA di Indonesia,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Minggu, 7 November 2021.

Pertemuan bisnis ini dihadiri oleh sembilan perusahaan PEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia, baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan. Beberapa perusahaan menyampaikan komitmennya untuk menanamkan modal di Indonesia dengan menambahkan perjanjian business-to-business.

Perusahaan-perusahaan yang menyampaikan komitmen itu ialah Al Dahra Group, Yas Holding, Emirates Global Alumunium, Damac Properties, dan AMEA Power. Bahlil mengatakan investasi dari PEA akan ditekankan pada tiga hal, yaitu energi terbarukan, industri yang berbasis pengelolaan lingkungan, dan investasi dengan kolaborasi yang baik.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi, realisasi investasi asal PEA di Indonesia pada Januari-September 2021 mencapai US$ 7,8 juta. Sementara akumulasi realisasi investasi asal PEA di Indonesia tahun 2016-triwulan III 2021 mencapai US$ 250,7 juta atau berada pada peringkat ke-27.

Advertising
Advertising

Investasi asal PEA didominasi sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan dengan total realisasi sebesar US$ 109 juta. Sebanyak 71 persen total realisasi investasi PEA di Indonesia berlokasi di luar pulau Jawa.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pembangunan di Indonesia yang dapat menjadi prioritas kerja sama antar-kedua negara adalah pembangunan ibu kota baru Indonesia, investasi bidang transisi energi, dan perdagangan. Jokowi menyampaikan pemerintah Indonesia akan terus berkomitmen untuk melakukan hilirisasi dan menghentikan proses ekspor produk mineral mentah ke pasar internasional.

"Kami akan terus melarang ekspor produk mineral mental, setelah alumunium dan nikel, mungkin nanti tembaga. Ini agar investor membangun industri nilai tambah di Indonesia," Jokowi.

Baca Juga: Perusahaan AS Ini Bakal Investasi Rp 210 T di Industri Gasifikasi Batu Bara RI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

5 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

6 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

7 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

7 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

8 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

9 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

9 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

12 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

12 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya