Ada PPKM Level 4, BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,51 Persen di Triwulan III-2021

Reporter

Antara

Jumat, 5 November 2021 10:33 WIB

Bus Transjakarta melintas di kawasan Harmoni, Jakarta, Rabu, 3 November 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,51 persen (yoy) pada triwulan III-2021.

“Kalau dibandingkan dengan triwulan III-2020 atau secara year on year (yoy) maka ekonomi Indonesia tumbuh 3,51 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan kuartal II-2021 yang tumbuh sebesar 7,07 persen sehingga secara secara quarter to quarter (q-to-q) tumbuhnya 1,55 persen.

“Kalau dibandingkan dengan triwulan II-2021 tumbuh 1,55 persen dan bila dibandingkan triwulan III-2020 tumbuh 3,51 persen serta secara kumulatif tumbuh 3,24 persen,” jelasnya.

Margo menjelaskan hal ini dilatarbelakangi oleh pemberlakuan kebijakan PPKM oleh pemerintah terlebih lagi dengan level 4 selama Juli sampai Agustus sehingga berdampak pada terbatasnya mobilitas masyarakat.

Advertising
Advertising

Mobilitas penduduk kembali mengalami perbaikan pada September seiring dengan semakin masifnya masyarakat menerima vaksin dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sehingga menambah kepercayaan untuk beraktivitas.

“Tapi secara keseluruhan mobilitas penduduk lebih rendah dibandingkan triwulan II-2021 ataupun 2020,” katanya.

Margo menuturkan perlambatan ekonomi pada triwulan III-2021 turut dialami oleh beberapa negara mitra dagang Indonesia seperti Cina tumbuh 4,9 persen, Amerika Serikat 4,9 persen, Singapura 6,5 persen, Korea Selatan 4 persen, Hong Kong 5,4 persen, dan Uni Eropa 3,9 persen.

Untuk Vietnam terkontraksi 6,2 persen karena selama Juli sampai Agustus pemerintah Vietnam melakukan pengetatan mobilitas sehingga menyebabkan kontraksi ekonomi.

Baca Juga: September, BPS: Okupansi Hotel di Papua Capai 54,96 Persen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya