Terkini Bisnis: Erick Thohir Bongkar BUMN Pangan, LRT Jabodebek Buka Loker
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 19 Oktober 2021 14:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sejak pagi hingga Selasa siang ini, 19 Oktober 2021, dimulai dari cerita Erick Thohir memantau perkembangan perusahaan BUMN di sektor pangan dalam satu tahun ke depan dan PT KAI tengah menyiapkan finalisasi skenario operasi untuk proyek kereta layang ringan (LRT) Jabodebek.
Adapula berita tentang Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil soal modus mafia tanah. Berikutnya adalah profil bos Indomaret Yan Bastian yang meninggal karena kecelakaan dan pernyataan Menteri Luhut soal Indonesia sangat serius dalam mengendalikan dampak perubahan iklim.
Kelima berita tersebut tercatat yang paling banyak dibaca oleh pembaca kanal Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan dari lima berita terkini tersebut:
1. Erick Thohir ke Bos BUMN Pangan: Yang Tidak Ikut Transformasi, Saya Bongkar
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan kementeriannya akan memantau perkembangan perusahaan pelat merah di sektor pangan dalam satu tahun ke depan. Kementerian terus mendorong transformasi perusahaan di sektor pangan dalam bentuk holding agar lebih fokus dan efektif.
Erick mengaku tak bakal sungkan-sungkan merombak jajaran direksi maupun komisaris perusahaan pelat merah yang sulit mengikuti transformasi. Transformasi tak hanya dilakukan dalam skema bisnis model atau jenis usaha, tapi juga human capital.
“Mohon maaf, yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar dan saya ganti. Ini sudah terjadi di banyak BUMN, tidak kaleng-kaleng ngomongnya,” ujar Erick dalam acara Grand Launching Produk Pangan dan Non-pangan secara virtual, Selasa, 19 Oktober 2021.
Erick memastikan perombakan jajaran direksi dan komisaris BUMN bukan berdasarkan asas suka atau tidak suka. Selama ini, pergantian pemimpin perusahaan pelat merah mempertimbangkan kualitas sumber daya manusia.
Simak lebih jauh tentang Erick Thohir di sini.
<!--more-->
2. LRT Jabodebek, KAI Kejar Finalisasi Skenario Operasi hingga Rekrutmen SDM
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tengah menyiapkan finalisasi skenario operasi untuk proyek kereta layang ringan (LRT) Jabodebek. Sepur ringan ini dipastikan bakal beroperasi secara komersial pada pertengahan 2022.
“Sebagai operator, KAI Divisi LRT Jabodebek saat ini menyiapkan beberapa hal, seperti skenario operasi termasuk time table operasi otomatis,” ujar Executive Vice President (EVP) LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi kepada Tempo, Selasa, 19 Oktober 2021.
Pembangunan prasarana proyek LRT rute Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi kini telah mencapai 87,6 persen per 18 Oktober. Kesiapan prasarana, akses stasiun, dan depo dikerjakan oleh kontraktor BUMN, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sebagai persiapan menjelang pengoperasian, KAI juga menyiapkan perekrutan sumber daya manusia (SDM), pelatihan, dan sertifikasi khusus. Persiapan dari sisi SDM membutuhkan waktu karena kereta layang ringan yang akan melaju di lintasan sepanjang 44,43 kilometer itu bakal dioperasikan dengan sistem otomatis atau non-masinis.
Kemudian, KAI juga tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk operasional kereta dan memfinalkan perizinan. Purnomo mengatakan sampai saat ini, proyek LRT masih berjalan sesuai dengan konsep desain awal.
Simak lebih jauh tentang KAI di sini.
3. Sofyan Djalil Cerita Modus Mafia Tanah: Beri Uang Muka 1 M, Dipinjami Sertifikat
Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil menceritakan salah satu modus yang digunakan oleh mafia tanah dalam menipu.
Ia menyebutkan, salah satu modus yang dipakai adalah mafia tanah berpura-pura ingin membeli rumah korban. Padahal, penipu niatnya hanya ingin memalsukan sertifikat tanah si korban.
“Jadi modus para mafia tanah adalah berpura-pura ingin membeli rumah korban, lalu memberikan uang muka dan meminjam sertifikat tanah," kata Sofyan, dalam konferesi pers, Senin, 18 Oktober 2021. "Harga rumah Rp 20 miliar, dia kasih uang muka Rp 1 miliar. Kemudian diberikan pinjaman sertifikatnya," ucap Sofyan.
Simak lebih jauh tentang Sofyan Djalil di sini.
4. Makan Malam dengan Utusan Joe Biden, Luhut Sebut RI Kendalikan Perubahan Iklim