Terpopuler Bisnis: Subway Belum Bisa Dipesan Online hingga Jokowi Kritik BUMN
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 17 Oktober 2021 06:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 16 Oktober 2021 dimulai dari gerai Subway di Cilandak Town Square yang hingga kini masih belum melayani pemesanan online.
Berikutnya ada berita tentang BPS yang merespons isu bocornya ekspor nikel ke Cina dan penjelasan soal kredit macet serta konsekuensinya bila tak bisa melunasi. Lalu ada kisah Wanda Hamidah yang akhirnya dibebaskan dari biaya operasi anaknya dan kritik Presiden Jokowi atas BUMN yang terlalu sering diproteksi.
Kelima berita tersebut merupakan yang terbanyak dibaca pada kanal Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan dari kelima berita trending tersebut.
1. Antrean Pelanggan di Subway Masih Membeludak, Belum Bisa Pesan via Ojek Online
Hingga hari kedua beroperasi, gerai Subway pertama di Indonesia yang berada di Cilandak Town Square lantai 1, Jakarta Selatan, ternyata belum melayani pemesan via ojek online.
Salah satu karyawan Subway yang ditemui menyebutkan, pihaknya akan menerima pesanan via online, tetapi tidak untuk sekarang. “ini masih hari kedua. Nanti bakal kita daftarin di Gojek, Grab. Pokoknya pesanan online,” kata pria berseragam Subway yang enggan disebut namanya pada Tempo, Sabtu siang, 16 Oktober 2021.
Melly, salah satu pelanggan menyatakan telah mendapatkan nomor antrean sejak sekitar pukul 09.00 pagi tadi. Namun ia baru diperbolehkan masuk gerai pukul 14.30.
Simak lebih jauh tentang ojek online di sini.
<!--more-->
2. BPS Respons Isu Bocornya Ekspor Nikel ke Cina yang Diungkap Faisal Basri
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tidak ada sama sekali ekspor biji nikel mentah atau ore nikel pada 2020. Periode ini bertepatan dengan dimulainya larangan ekspor bijih nikel oleh pemerintah pada 1 Januari 2020.
"Ekspornya tidak ada, nol atau nihil," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers pada Jumat, 15 Oktober 2021.
Sebelumnya, isu kebocoran ini disampaikan ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri. Ia menyebut ekspor bijih nikel mentah ke Cina masih terus terjadi meski pemerintah telah mengeluarkan larangan.
Simak lebih jauh tentang Faisal Basri di sini.
3. Kredit Macet dan Sanksinya Apabila Tidak Bisa Melunasi
Kredit merupakan salah satu cara bagi sejumlah orang yang sedang membutuhkan uang. Namun terkadang ada situasi yang merisaukan saat menggunakan sistem kredit, salah satunya kredit macet. Permasalahan ini kerap kali dialami oleh seseorang yang menggunakan kredit dengan jumlah besar lalu mengalami kendala saat pelunasan.
Kredit macet merupakan suatu kondisi saat seorang peminjam tidak dapat membayar cicilan utang atau kredit. Hal itu dapat terjadi karena di tengah masa cicilan, debitur tidak punya dana yang cukup untuk melunasi dan pada akhirnya mengalami pemangkiran, penundaan, permintaan perpanjangan dan lain-lain.
Apabila debitur menunda pembayaran dengan waktu yang lama, bunga pinjaman yang diterima juga akan semakin menumpuk. Akibatnya adalah, jumlah yang harus dibayar juga semakin besar dan malah akan membebani peminjam sampai tidak mampu membayar. Biasanya, cicilan tersebut akan berganti status menjadi kredit “macet” jika peminjam tidak dapat membayar dalam waktu 6 bulan.
Simak lebih jauh tentang kredit macet di sini.
<!--more-->
4. Kisah Wanda Hamidah, dari Keluhkan Layanan Asuransi hingga Dibebaskan Biaya Operasi
Aktris Wanda Hamidah menceritakan kelanjutan soal operasi anaknya setelah sebelumnya mengeluhkan layanan asuransi dari Prudential. Melalui akun instagramnya @wanda_hamidah, ia menceritakan bahwa biaya ahli bedah dan tindakan operasi anaknya kini gratis.
Fasilitas itu didapat setelah Wanda menanyakan kemungkinan adanya keringanan apabila tidak menggunakan asuransi. "Dokter menyebut biaya ahli bedah dan tindakan operasinya akan dibantu dengan free of charge, sementara hal lainnya bisa dibicarakan dengan pre-admission," cerita Wanda dalam unggahan Instagram Story-nya, Jumat, 15 Agustus 2021.
Dalam unggahan lainnya, ia mengatakan bahwa Prudential telah mengambil rekam medik anaknya dengan surat kuasa uang telah diberikan sebelumnya.
Simak lebih jauh tentang Wanda Hamidah di sini.
5. Jokowi Sebut BUMN Terlalu Sering Diproteksi: Sakit, Kita Suntik PMN, Enak Sekali
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Usaha Milik Negara atau BUMN untuk profesional dalam bekerja, berani berkompetisi dan mengambil risiko.
"Kalau yang lalu-lalu BUMN-BUMN terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambahin PMN (Penyertaan Modal Negara). Sakit, kita suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," kata Jokowi dalam tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis lalu, 14 Oktober 2021.
Simak lebih jauh tentang Jokowi di sini.