Wanda Hamidah Curhat Asuransi, YLKI Minta Pemerintah Serius Lindungi Nasabah
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 13 Oktober 2021 19:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sularsi, meminta keseriusan pemerintah untuk memberi perlindungan kepada para pemegang polis asuransi. Hal ini menyusul viralnya keluhan yang disampaikan aktris senior Wanda Hamidah.
"Perlu keseriusan pemerintah untuk memberikan perlindungan masyarakat. Pengawasan dan penegakan hukum. Seperti bank ada lembaga penjamin asuransi untuk nasabah," ujar Sularsi kepada Tempo, Rabu, 13 Oktober 2021.
Ia mengatakan persoalan dalam industri asuransi terjadi salah satunya lantaran literasi yang minim dari konsumen dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Hal ini juga diperparah oleh para pelaku pemasaran asuransi yang kerap memberikan informasi keliru kepada para nasabah.
Misalnya, menyebut asuransi sama dengan menabung. Padahal, tiga hal itu adalah aktivitas yang berbeda. "Menabung itu mengumpulkan uang, asuransi adalah mempertanggungkan risiko seperti kesehatan, harta, dan jiwa. Jika risiko itu tidak terjadi maka uang yang dibayarkan adalah hilang," kata dia.
Begitu pula ketika asuransi disamakan dengan investasi, itu adalah hal yang keliru. Ia mengatakan investasi sejatinya bertujuan mendapatkan keuntungan dengan risiko tertentu. Dalam investasi, ada risiko pemodal kehilangan uangnya apabila investasi tidak berhasil.
Dengan demikian, ia mengatakan perusahaan harus memastikan tidak adanya informasi keliru yang disampaikan kepada calon nasabah asuransi. Apalagi, ia mengatakan asuransi adalah produk jasa yang mengedepankan kepercayaan. "Konsumen percaya seratus persen pada pelaku usaha tetapi sering dicederai," tutur Sularsi.<!--more-->
Baru-baru ini, aktris senior Wanda Hamidah juga sempat curhat melalui media sosial tentang penyesalannya menjadi salah satu pengguna asuransi Prudential.
Dia merasa ditipu oleh produk asuransi kesehatan yang sudah diikutinya selama 12 tahun tersebut. "Aku menyesal pakai asuransi Prudential," kata dia menyampaikan curhatan di akun instagram resminya @wanda_hamidah yang sudah centang biru (verified) pada Senin, 10 Oktober 2021.
Wanda bercerita pertama ikut asuransi kesehatan di Prudential pada 2009 untuk layanan syariah. Ia membayar premi Rp 500 ribu per bulan untuk dirinya dan 3 orang anak untuk jenis kartu merah. Lalu sejak 2020, ia meningkatkan layanan asuransi kesehatan yang diikutinya di Prudential ke kartu hitam dan iuran naik ke Rp 750 ribu dan Rp 1 jutaan untuk lima anggota keluarga.
Wanda bercerita bahwa sejak 2009 menggunakan asuransi Prudential, ia tidak pernah sekalipun menggunakannya atau mengklaim manfaat. Ia mengaku susah payah menyisihkan uang untuk membayar premi untuk layanan asuransi kesehatan di Prudential.
Hingga akhirnya pekan lalu, anaknya yang juga atlet basket harus mengalami operasi lutut karena dua tahun ini mengalami cedera. Operasi tersebut membutuhkan biaya Rp 50 sampai Rp 60 juta. Namun, kata Wanda, Prudential hanya menanggung biaya Rp 10 juta saja.
"Kalau 10 aja yg dicover ga perlu asuransi deh.. huhuhu.. gw ngerasa di scam! Ditipu abis-abisan.. sedih dan sakit hati bercampur satu sama asuransi @id_prudential. Apa semua asuransi dini ? Manis pas ditawarainnya aja ya.." tulis Wanda.
CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO
Baca Juga: Usai Keluhan Wanda Hamidah, OJK Disarankan Lakukan Audit Berkala Asuransi