Jokowi Minta Proses Tambah Nilai di Dalam Negeri: Jangan jadi Tukang Gali Saja

Rabu, 13 Oktober 2021 15:17 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait penerapan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 25 Juli 2021. Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat akan kebijakan PPKM. ANTARA FOTO/Biro Pers - Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya proses menambah nilai dari pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia sebelum akhirnya suatu produk diekspor ke luar negeri. Dengan begitu, bangsa Indonesia tak hanya berhenti menjadi tukang gali ataupun tukang tangkap ikan.

"Kalau tambang, ya kita jangan jadi tukang gali saja. Anugerah yang diberikan Allah ke kita betul-betul luar biasa besarnya," kata Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Oktober 2021. "Tapi kalau hanya tukang gali, kita kirim keluar, mereka buat smelter di sana, kemudian dibuat barang setengah jadi atau barang jadi lalu kembali ke sini, kita beli. Inilah yang sedikit demi sedikit harus kita hilangkan."

Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

"Tidak boleh lagi kita jadi tukang tangkap ikan, harus ada industri pengolahannya di sini," ucap Jokowi.

Ia lalu menyatakan keprihatinannya bahwa di masa lalu ketika ada booming komoditas kayu, tapi Indonesia hanya memproduksi kayu gelondongan. Saat itu tidak ada industri perkayuan atau industri permebelan, sehingga industri Indonesia kehilangan kesempatan tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut Jokowi, penangkapan ikan tidak hanya harus dilakukan untuk kesejahteraan rakyat, tetapi juga harus terukur dan juga dijamin keberlanjutannya. "Tidak hanya diambil, diambili terus tapi habis, karena tidak terukur karena tidak terkalkulasi," tuturnya.

<!--more-->

Ia juga berpesan proses penambangan agar bisa dilakukan secara terukur, terkendali dan dijamin pengelolaannya pasca-penambangan. "Industri kehutanan, perkebunan juga bisa kita lakukan, tapi dilakukan dengan menjamin keberlanjutan dan menjaga kekayaan hayati kita."

Tidak cukup dengan menjamin nilai tambah, Jokowi menyatakan, untuk menjaga kepentingan nasional, pemerintah telah mengambilalih beberapa perusahaan asing. "Itulah mengapa kepemilikan beberapa perusahaan asing kita ambil alih, Freeport misalnya sudah 54 tahun dikelola Freeport McMoRan, 2 tahun lalu mayoritas telah kita ambil sahamnya, dari 9 persen menjadi mayoritas 51 persen," ucapnya.

Berikutnya, kepemilikan Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang sudah 43 tahun dikelola oleh Total dari Prancis diambil alih dan saat ini dikelola Pertamina. "Yang terakhir Blok Rokan yang sudah dikelola 97 tahun oleh Chevron juga sudah 100 persen (dimiliki Pemerintah) dan kita berikan ke Pertamina," tutur Jokowi.

Selain memberi nilai tambah dan pengambilalihan perusahaan asing, hal penting lain adalah hilirisasi industri. "Benar-benar tidak bisa lagi kita ekspor raw material yang tidak memiliki nilai tambah. Kita dapat uang dari situ iya, kita dapat income dari situ iya, tapi nilai tambahnya itu yang kita inginkan," ucapnya.

Kebutuhan pelaku usaha untuk bisa menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi yang mengombinasikan antara pemanfaatan kekayaan alam dengan kearifan teknologi dan melestarikan ini yang menurut Jokowi sudah menjadi keharusan.

ANTARA

Baca: Ngabalin hingga Purnawirawan Polisi Ditetapkan jadi Komisaris Subholding Pelindo

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 menit lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

17 menit lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

5 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

15 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

15 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

16 jam lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

17 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

18 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya