RI Diuntungkan Harga Batu Bara Pecah Rekor, tapi Ada Ancaman Lingkungan

Kamis, 30 September 2021 16:39 WIB

Sebuah truk pengangkut batu bara melintasi jalan tambang batu bara di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Rabu, 7 Juli 2021. Dalam 3 bulan terakhir, HBA mengalami kenaikan pesat dari 86,68 dolar AS (Rp 1.255.856) per ton pada April 2021. ANTARA/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman mengatakan kenaikan harga batu bara memberikan angin segar bagi industri energi di Indonesia. Namun pada saat yang sama, melonjaknya harga komoditas dianggap perlu diwaspadai karena memiliki efek ancaman kerusakan lingkungan bila produksi dilakukan secara masif dan tak terkontrol.

“Hanya memang produksi perlu dikontrol, jangan karena harga batu bara melonjak, produksi tak dikontrol yang tentu akan berefek pada kerusakan lingkungan,” ujar Ferdy saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 September 2021.

Menyitir data Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional, pada 2020 terdapat 45 konflik tambang dan mengakibatkan 714.692 hektare lahan mengalami kerusakan lingkungan. Dari sebanyak 45 konflik pertambangan itu, 22 kasus di antaranya adalah pencemaran lingkungan.

Adapun harga batu bara sebelumnya tercatat menembus rekor tertinggi mencapai US$ 206,25 per metrix. Kenaikan harga komoditas itu, kata Ferdy, menjadi titik balik bagi kinerja sektor energi yang sempat terpukul di masa pandemi Covid-19.

Menurut Ferdy, kondisi ini merupakan berkah karena pada awal mula krisis pandemi Maret hingga Desember 2020 lalu, harga batu bara tertekan di bawah US$ 50. Perlahan tetapi pasti, kata dia, harga batu bara terus tumbuh dan dalam lima bulan terakir mengalami kenaikan cukup tinggi.

Advertising
Advertising

Ferdy mengungkapkan, analis dunia memproyeksikan dalam dua atau tiga bulan ke depan, harga batu bara akan terus naik. “Untuk Indonesia ini sangat positif karena kita termasuk negara penghasil dan produsen batubara, seperti PT Adaro Indonesia, PT Bayan Resources, PT Indika Energy dan seterusnya yang punya kontribusi besar terhadap penerimaan negara selama bertahun-tahun,” ujar Ferdy.

Di sisi lain, jika dilihat harga saat ini, sektor industri batu bara akan menjadi salah satu penopang ekspor pada kuartal IV 2021. Tak hanya batu bara, kenaikan harga juga terjadi untuk komoditas lain seperti timah record yang mencapai US$ 35 ribu dan nikel yang menembus US$ 18 ribu.

Baca Juga: Harga Batu Bara Meroket Tembus Rekor Tertinggi USD 206,25, Apa Saja Penyebabnya?

Berita terkait

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

1 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Film The Outlaws Mencapai 40 Juta Penonton

4 hari lalu

Film The Outlaws Mencapai 40 Juta Penonton

Seri The Outlaws yang dibintangi oleh Ma Dong Seok tercatat dalam rekor baru di box office Korea

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

4 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

4 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

5 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

5 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

6 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

6 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

12 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

12 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya