Terkini Bisnis: 5 Awak Kapal KM Hentri Selamat, Swasta Minati Bandara Antariksa
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 26 September 2021 12:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan Bisnis sejak pagi hingga Ahad siang ini, 26 September 2021 dimulai dari kabar lima awal kapal perikanan KM Hentri-I yang selamat dari kecelakaan laut di Perairan Tanimbar dipulangkan ke keluarganya di Sukabumi.
Ada juga berita Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyebut beberapa konsorsium yang menyatakan minat untuk terlibat dalam proyek bandara Antariksa.
Selain itu soal Sandiaga Uno memamerkan kemajuan subsektor ekonomi kreatif di Indonesia di sela-sela sidang PBB dan Susi Pudjiastuti, menyayangkan sikap pengusaha kapal dan nelayan yang membuang alat-alat tangkap ikan sembarangan.
Berikut empat berita terkini hingga siang yang menarik pembaca:
1. Lima Awak Kapal KM Hentri-I Selamat dari Kecelakaan Laut Dipulangkan ke Sukabumi
Lima awal kapal perikanan KM Hentri-I yang selamat dari kecelakaan laut di Perairan Tanimbar berhasil dievakuasi dan dipulangkan ke keluarganya di Sukabumi. Kelima awak kapal tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu, 25 September 2021.
“Kepulangan mereka ke Jakarta didampingi Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tual. Selanjutnya, tim dari Ditjen Perikanan Tangkap mengantar mereka ke Kabupaten Sukabumi,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini pada Ahad, 26 September 2021.
Kelima awak kapal perikanan tersebut ialah Asep Suryana, Ardian Rahman, Anggar Pramudya, Hengky Kurniawan, dan La Asri. Para awak kapal selamat ini dinyatakan sehat.
Sebelumnya, kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan pada 3 September 2021 di Perairan Tanimbar, Maluku. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 27 orang awak kapal perikanan dinyatakan hilang. Adapun lima orang yang selamat ini ditolong oleh nelayan setempat dan dievakuasi ke Kampung Mun, Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
<!--more-->
2. Proyek Bandara Antariksa, BRIN: Sudah Ada Konsorsium yang Minat
Rencana pembangunan proyek bandara antariksa di Indonesia terus berjalan. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyebut sudah ada beberapa konsorsium yang menyatakan minat untuk terlibat.
"Kami akan bermitra dengan konsorsium swasta," kata Handoko dalam keterangan tertulis pada Minggu, 26 September 2021.
Menurut Handoko, bandara ini nantinya bukan sekedar fasilitas negara untuk riset saja. Akan tetapi, sekaligus berfungsi untuk bisnis peluncuran satelit.
Proyek ini sebenarnya sudah mulai digagas beberapa tahun yang lalu. Rencana induk pembangunan bandara antariksa (space spot) telah tertuang dalam UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.
Handoko mengatakan kesiapan lahan dan investor adalah dua syarat pembangunan bandara antariksa. Kalau dua syarat itu sudah jelas, barulah BRIN akan memulai pembangunan roket pengorbit satelit.
3. Di Sela Sidang PBB, Sandiaga Pamer Kemajuan Pengembangan Gim hingga Aplikasi RI
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memamerkan kemajuan subsektor ekonomi kreatif di Indonesia di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sandiaga menyampaikan kemajuan subsektor ekonomi kreatif dalam agenda PBB bertajuk "Side-Event of High-Level Week: Resilient and Inclusive Creative Economy for A Thriving Future.
Sandiaga mengatakan subsektor aplikasi, permainan atau gim, tayangan televisi dan radio, serta konten-konten kreatif menunjukkan pertumbuhan positif.
"Di masa pandemi Covid-19, sektor ekonomi kreatif menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi yang konvensional,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Ahad, 26 September 2021.
Sandiaga mengatakan subsektor itu berkembang sangat pesat karena banyak berdiam diri di rumah dan mengakses gawainya selama masa pandemi. Pemerintah kemudian merancang kebijakan agar lini-lini yang dianggap berpotensi itu mampu menjadi penopang perekonomian.
<!--more-->
4. Susi Minta Pemerintah Beri Hukuman Yang Buang Alat Tangkap Ikan Sembarangan
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyayangkan sikap pengusaha kapal dan nelayan yang membuang alat-alat tangkap ikan sembarangan. Sampah alat tangkap itu dia temukan saat berkunjung di sebuah Pulau di Natuna.
Susi mengatakan sampah ini akan merusak keindahan laut. “Coba keindahan seperti ini, laut bersih, tenang, namun ada tali temali seperti ini. Jagalah laut. Kalian juga cari makan di laut. Jangan sampai (laut) hancur karena sampah yang kita berikan,” ujar Susi lewat sebuah video yang ia unggah di media sosialnya, 24 September 2021.
Selain merusak keindahan, sampah dari alat-alat tangkap ikan akan berkontribusi mengganggu kehidupan satwa dan biota laut. Bos Susi Air itu mencontohkan kemungkinan adanya kura-kura yang terjerat sampah alat tangkap yang mengambang di perairan.
Kondisi tersebut bahkan tak hanya terjadi di Natuna. Sepanjang yang ia temui, sampah serupa juga terdapat di laut-laut Jawa dan daerah lainnya di Indonesia. Sebab menurut data, sebanyak 50-70 persen alat tangkap tidak dikelola, melainkan dibiarkan terbuang begitu saja.
Sambil duduk di karang dengan pemandangan sampah alat tangkap ikan, Susi meminta pemerintah membuat kebijakan. Ia menyarankan pemerintah memberikan sanksi kepada pengusaha maupun nelayan yang tidak mengelola alat tangkap ikan bekas.