Terpopuler Bisnis: Krakatau Steel Kurangi Karyawan, OJK Minta Warga Waspada
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Minggu, 26 September 2021 06:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu, 25 September 2021 dimulai dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan hingga 62 persen menjadi 2.929 orang dari sebelumnya 7.710 orang.
OJK terus mengingatkan agar masyarakat agar selalu waspada menjaga kerahasiaan data pribadinya, termasuk dalam bertransaksi perbankan.
Kemudian Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyebutkan PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau KKA adalah salah satu perusahaan pelat merah yang akan dibubarkan karena sudah lama tak beroperasi.
Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Krakatau Steel Kurangi Jumlah Karyawan hingga 62 Persen, Ini Sebabnya
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan hingga 62 persen menjadi 2.929 orang dari sebelumnya 7.710 orang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penguatan organisasi dan regenerasi karyawan yang saat ini lebih banyak didominasi oleh karyawan muda, sehingga kinerja menjadi lebih produktif.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyebutkan perusahaan kini mengembangkan pemimpin-pemimpin muda potensial di setiap unit dan direksi baik di induk maupun anak usaha. "Krakatau Steel pun melakukan perampingan jumlah karyawan hingga 62 persen dari jumlah karyawan 7.710 orang menjadi saat ini 2.929 orang," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 24 September 2021.
Per Agustus 2021, kata Silmy, Krakatau Steel telah menekan kembali fixed cost hingga 16 persen dan variable cost hingga 8 persen. Langkah efisiensi ini meneruskan penghematan yang sudah dilakukan di tahun 2020 dengan penurunan biaya operasional hingga 41 persen.
Silmy menjelaskan, dari sisi transformasi, produsen baja pelat merah ini telah mengubah budaya kerja menjadi performance culture sehingga proses kerja menjadi lebih lincah dan lebih cepat. "Sesuai dengan visi misi baru kami, saat ini Krakatau Steel lebih kompetitif, untung, dan terpercaya,” katanya.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. OJK Ingatkan 6 Data Finansial Nasabah Ini Tidak Boleh Disebar ke Siapapun
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK terus mengingatkan agar masyarakat agar selalu waspada menjaga kerahasiaan data pribadinya, termasuk dalam bertransaksi perbankan. Apalagi saat ini modus kejahatan kian beragam dan semakin canggih.
Melalui unggahan di Instagram resmi OJK @ojkindonesia pada Jumat, 24 September 2021, diperlihatkan sebuah video pendek berdurasi sekitar 2 menit. Video itu pada intinya mengajak nasabah untuk berhati-hati ketika mendapatkan kode one-time password atau OTP dari suatu bank.
Di dalam video itu diperlihatkan seorang nasabah mendapat kiriman pesan lewat WhatsApp dari nomor tak dikenal. Pesan itu menginformasikan bahwa terjadi kesalahan transfer oleh suatu bank sehingga bank tersebut akan mendebet rekening nasabah.
Bank itu kemudian menyatakan bakal membatalkan transaksi dan akan mengirimkan sms kode pembatalan ke nomor ponsel nasabah. Nasabah lalu diminta menelepon ke nomor tertentu bila merasa tidak jelas dengan informasi tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Kertas Kraft Aceh yang Akan Ditutup Erick Thohir Pernah jadi Tempat Kerja Jokowi
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyebutkan PT Kertas Kraft Aceh (Persero) atau KKA adalah salah satu perusahaan pelat merah yang akan dibubarkan karena sudah lama tak beroperasi.
"Sekarang yang perlu ditutup itu ada tujuh BUMN yang memang sudah lama tidak beroperasi, ini kasihan juga nasib para pegawainya terkatung-katung," kata Erick dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 September 2021.
Tujuh perseroan yang dimaksud Erick adalah: PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero) dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).
KKA ternyata pernah jadi tempat kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama dua tahun tak lama setelah ia lulus dari Universitas Gadjah Mada. Di perusahaan ini, Jokowi ditempatkan di area hutan pinus Merkusii, Aceh Tengah.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Terkini Bisnis: Krakatau Steel PHK 62 Persen Karyawan, Indihome Beri Kompensasi