IHSG Ditutup Menguat di 6.143, Samuel Sekuritas: Aliran Masuk Dana Asing Deras

Kamis, 23 September 2021 16:35 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG melanjutkan penguatannya di sesi kedua hari ini dengan menutup sesi di titik 6.143. Angka tersebut 0,56 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang di level 6.108.

Sebanyak 265 saham menguat, 265 saham melemah, dan 154 saham stagnan pada akhir sesi perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,2 triliun. Menguatnya IHSG hari ini juga diikuti dengan derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar saham RI.

"Di akhir sesi kedua hari ini, tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp 870.9 miliar di seluruh pasar," dinukil dari analisis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis, 23 September 2021.

Saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler antara lain BBRI dengan nilai Rp 759,1 miliar, BBCA Rp 170,5 miliar, dan BUKA Rp 146,5 miliar. Saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler antara lain BBNI Rp 69,3 miliar, BABP Rp 42,8 miliar, dan ASII Rp 39,4 miliar.

Saham bank pelat merah Bank BRI menjadi saham yang menyumbang poin terbanyak bagi IHSG hari ini dengan sumbangan 20,9 poin, diikuti saham ARTO yang menyumbang 4,61 poin dan DCII yang menyumbang 3,58 poin.

Advertising
Advertising

Sementara itu, saham Astra Inetrnasional (ASII) menjadi saham yang mengurangi poin IHSG paling banyak hari ini dengan mengurangi 4,53 poin, disusul TLKM yang mengurangi 2,66 poin dan TBIG yang mengurangi 2,02 poin.

<!--more-->

Indeks sektor energi menjadi indeks sektoral yang menguat paling kencang di sesi perdagangan hari ini dengan naik 2,1 persen. Penguatan itu didukung oleh naiknya sejumlah saham-saham yang bergerak di sektor minyak bumi dam batu bara, misalnya PKPK yang naik 15,1 persen, HRUM yang naik 19,9 persen, dan ITMG yang naik 3,1 persen.

Setelah beberapa hari terakhir mengakhiri sesi di zona hijau, indeks sektor transportasi justru menjadi indeks sektoral yang melemah paling dalam di sesi perdagangan hari ini dengan turun 1,9 persen, disusul indeks sektor industri yang turun 1,3 persen dan indeks sektor infrastruktur yang turun 0,7 persen.

Lima besar top gainer hari ini adalah MITI yang naik 34,7 persen ke Rp 128per saham, GPSO yang naik 34,5 persen ke Rp 208 per saham, TIRT yang naik 34 persen ke Rp 67 per saham, ASPI yang naik 33,7 persen ke Rp 99 per saham, serta LMSH yang naik 25 persen ke Rp 875 per saham.

Lima besar top loser hari ini antara lain BACA yang turun 7 persen ke Rp 372 per saham, TFAS yang turun 6,9 persen ke Rp 4.790 per saham, ASMI yang turun 6,9 persen ke Rp 322 per saham, TRIS yang turun 6,9 persen ke Rp 188 per saham, serta MCAS yang turun 6,9 persen ke Rp 9.750 per saham.

Sebelumnya, Samuel Sekuritas memperkirakan IHSG menghadapi level resistance yang bertahan sejak Juni 2021 di 6.150, lalu 6.200.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca: Deposito Nasabah Rp 1,3 Miliar di BRI Makassar Raib

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya