Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 21 September 2021. Kementerian Perhubungan menyatakan pintu masuk untuk penerbangan internasional hanya melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dan Bandara Sam Ratulangi, Manado. ANTARA/Fauzan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mencatat sebanyak 1 juta penumpang di seluruh bandara milik perseroan telah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Data ini terekam sejak 1 Agustus 2021.
"Sejak 1 Agustus 2021, Bandara AP II meminta agar calon penumpang pesawat menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memproses keberangkatan penerbangan," ujar Awaluddin pada Selasa petang, 21 September 2021.
Jumlah terbesar penggunaan aplikasi PeduliLindungi terdata di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hingga 19 September 2021, aplikasi itu telah digunakan sebanyak 600 ribu kali.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi di simpul transportasi mengacu pada Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 847 Tahun 2021. PeduliLindungi digunakan sebagai salah satu syarat perjalanan karena aplikasi ini akan memuat dokumen kesehatan pengguna atau kartu vaksinasi dan hasil tes Covid-19.
Awaluddin mengatakan perseroannya berkolaborasi dengan maskapai, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), dan Satgas Udara Penanganan Covid-19 untuk menyiapkan fasilitas dan petugas PeduliLindungi di bandara. Di bandara milik AP II, calon penumpang pesawat yang memproses keberangkatan wajib menunjukkan QR Code PeduliLindungi kepada personel KKP di konter check-in.
Fasilitas pendukung aplikasi PeduliLindungi disesuaikan dengan karakteristik dan desain bangunan masing-masing bandara. Di Bandara Sultan Thaha, Jambi, misalnya, AP II menyiapkan autogate yang dapat terbuka jika calon penumpang pesawat menunjukkan QR Code PeduliLindungi.
Sementara itu di Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu, disiapkan cukup banyak mesin pengecekan PeduliLindungi karena jumlah penumpangnya lebih tinggi ketimbang bandara lain. Proses pengecekan melalui PeduliLindungi diklaim bisa menghilangkan potensi pemalsuan dokumen kesehatan.
"Setiap harinya, AP II memonitor langsung jumlah calon penumpang pesawat yang menggunakan PeduliLindungi, termasuk jumlah validasi digital yang berhasil dilakukan untuk memproses keberangkatan," ujar Awaluddin.
