Pasca Garuda Kalah Gugatan di London, Bagaimana Nasib Kinerja Perusahaan?

Selasa, 21 September 2021 16:02 WIB

Pekerja kargo melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 jenis Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari China di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 30 April 2021. Pemerintah Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak enam juta dosis vaksin berbentuk bulk, yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman, memprediksi kekalahan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di London Court of International Arbitration (LCIA) tidak terlampau berdampak terhadap kinerja perusahaan. Gerry mengatakan operasional maskapai tak terganggu bila manajemen harus mengembalikan pesawat yang mereka sewa.

“Masalahnya permintaan saat ini juga masih anjlok. Kalau pesawat mau dilepas, tentu bisa saja. Dampaknya ke operasional kecil karena kegiatan pasar masih di bawah, outcome-nya tidak terlalu merugikan dari operasional,” ujar Gerry dalam keterangannya, Selasa, 21 September 2021.

Garuda sebelumnya kalah dalam kasus gugatan pembayaran sewa pesawat terhadap lessor-nya, Helice Leasing S.A.S dan Atterisage S.A.S (Goshawk). Gerry mengungkapkan ada kemungkinan Garuda diminta membayarkan sejumlah denda setelah kekalahan gugatan itu.

Namun kemungkinan ini masih melihat kondisi keuangan yang dialami perseroan. Saat ini perusahaan mengalami permasalahan likuiditas akibat pendapatannya dari penjualan tiket penumpang turun. Gerry pun mengungkapkan, belum jelas apa yang harus dibayarkan Garuda Indonesia kepada pihak lessor, apkaah berupa pengembalian pesawat atau pembayaran sejumlah uang.

"Saya melihat di sini tentunya lessor juga masih harus memikirkan prospek penerbangan di Indonesia karena pasar domestik Indonesia yang masih prospektif. Jika ternyata industri penerbangan di Tanah Air kembali pulih maka mau tidak mau lessor akan diuntungkan,” ujar Gerry.

Advertising
Advertising

Sementara itu, pengamat hukum penerbangan dari Universitas Tarumanagara, Ahmad Sudiro, menyatakan putusan arbitrase terhadap Garuda belum final dan mengikat. Garuda, kata dia, masih bisa melakukan pendekatan di luar pengadilan kepada pihak yang dimenangkan dalam putusan untuk meminta keringanan.

<!--more-->

"Negosiasi pendekatan yang dapat dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia ini diperbolehkan dan ini di luar yuridis formal," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, peluang renegosiasi masih dapat ditempuh. Jika Garuda Indonesia melakukan pendekatan yang baik, ia menyebut perseroan akan memperoleh kesepakatan.

"Saat ini dunia transportasi udara yang tidak hanya di Indonesia namun global mengalami masa-masa sulit di tengah terpaan pandemi Covid-19. Melalui jalan mediasi pihak lessor diharapkan mau memberikan keringananya kepada Garuda," katanya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya menyatakan manajemen menghormati putusan LCIA. Perusahaan akan melakukan koordinasi dengan kuasa hukum yang telah ditunjuk untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.

"Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan Goshawk guna menjajaki kesepakatan terbaik dalam upaya penyelesaian kewajiban usaha perseroan di luar proses hukum yang telah berlangsung,” ujar Irfan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

2 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

10 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

17 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya