IHSG Ambruk ke Level 6.061 di Sesi I, Samuel Sekuritas: Terseret Bursa Global

Senin, 20 September 2021 14:07 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG menutup sesi pertama perdagangan di level 6.061. Angka tersebut 1,17 persen lebih rendah dari angka penutupan pekan lalu, yang di level 6.133.

"IHSG tampaknya ikut terseret gerakan negatif bursa global dan ambruk di sesi pertama perdagangan hari ini," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 20 September 2021.

Bursa AS ditutup melemah akhir pekan lalu. Misalnya saja Dow melemah 0,48 persen, diikuti Nasdaq melemah 0,91 persen, dan S&P 500 melemah 0,91 persen. Samuel Sekuritas memperkirakan Investor AS memilih bersikap hati-hati seiring dengan kembali meningkatnya kasus Covid-19.

"Serta pertemuan The Fed yang akan digelar pada 21-22 September mendatang, yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kapan bank sentral AS tersebut akan mulai mengurangi program pemberian stimulusnya (tapering)," kata Samuel Sekuritas.

Advertising
Advertising

Adapun Bursa Asia cenderung sepi hari ini. Pasalnya, bursa Cina, Jepang, dan Korea Selatan tutup akibat hari libur nasional. Sementara itu, bursa lain yang buka di Asia menunjukkan pergerakan negatif; di akhir sesi pertama perdagangan bursa RI hari ini, Hang Seng roboh 3,8 persen, begitupun dengan STI Singapura yang turun 0,4 persen dan ASX 200 Australia yang turun 2,1 persen.

Di bursa Indonesia, sebanyak 140 saham menguat, 390 melemah, dan 147 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,2 triliun.

Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat angka jual bersih investor asing sebesar Rp 40,7 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 127,2 miliar.

<!--more-->

Saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menjadi saham yang paling diburu investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 53,5 miliar. Sementara itu, posisi kedua diisi oleh BBCA Rp 37,5 miliar dan ketiga diisi oleh TLKM Rp 33,6 miliar.

Sedangkan, saham Bank BNI (BBNI) menjadi saham yang paling banyak dilepas investor asing di sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing sebesar Rp 21,8 miliar, diikuti BMRI Rp 18,6 miliar, dan HMSP Rp 12 miliar.

Salah satu faktor yang menekan IHSG hari ini adalah melemahnya sejumlah saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar, seperti BBRI yang turun 2,4 persen, DCII yang turun 3,8 persen dan ASII yang turun 3,2 persen.

Saham pengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini adalah TRIS yang naik 28 persen ke Rp 137 per saham, KIAS yang naik 26 persen ke Rp 63 per saham, YPAS yang naik 24,3 persen ke Rp665 per saham, AYLS yang naik 22 persen ke Rp 194 per saham, serta BAPA yang naik 18 persen ke Rp 59 per saham.

Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini antara lain OILS yang turun 6,9 persen ke Rp 402 per saham, UFOE yang turun 6,9 persen ke Rp 1.140 per saham, BTON yang turun 6,9 persen ke Rp 484 per saham, MPRO yang turun 6,8 persen ke Rp 745 per saham, serta BPII yang turun 6,8 persen ke Rp 4.610 per saham.

BACA: Skandal EODB, Jubir Luhut: Kita Perbaiki Iklim Investasi Bukan untuk Bertanding

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

7 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

11 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

8 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya