Soal Produk di E-commerce, Bos Bukalapak: Harus Introspeksi, Kita Suka Barang Impor

Rabu, 15 September 2021 19:00 WIB

Bukalapak. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menjawab isu maraknya barang impor di platform e-commerce. Menurut dia, akan sangat baik kalau impor bisa dikurangi dan 270 juta orang Indonesia bangga dan mau membeli produk Indonesia.

"Faktanya kita juga harus introspeksi karena kita suka barang impor. Martabak saja itu bahan dasarnya impor, misal terigu, mentega, keju dan semuanya kita impor," ujar Rachmat dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 15 September 2021.

Ia pun menyebut orang Indonesia masih banyak yang membeli produk impor seperti buah-buahan, misalnya anggur dan apel. "Jadi ini PR kita bersama sebagai orang indonesia. Ayo kita sama-sama beli (produk Indonesia)," kata Rachmat.

Di sisi lain, ia mengatakan akan sulit untuk melarang pedagang untuk tidak menjual barang impor. Sebab, barang itu memang selalu dicari konsumen. Untuk itu, Rachmat mengatakan pihaknya hanya bisa membantu mengampanyekan produk dalam negeri.

"Kita tidak bisa musuhi barang impor, tapi kalau ingin UMKM kita maju atau barang produksi lokal maju. kita harus pilih barang produksi indonesia. Itu mungkin kenapa waktu itu kami excited waktu ada program Bangga Buatan Indonesia," kata Rachmat.

Advertising
Advertising

Hal senada disampaikan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Ia mengatakan produk impor tidak boleh dimusuhi. Pasalnya, sehari-hari masyarakat masih menggunakan barang impor.

"Kita akan menjadi bangsa hipokrit ketika sehari-hari kita juga menggunakan barang impor. Kenapa data e-commerce barang impor tinggi. Karena awal-awal e-commerce orang beli barang elektronik. barang elektronik itu kebanyakan adalah impor," tutur dia.

Perkara barang impor di e-commerce salah satunya disuarakan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto. Ia mendukung langkah e-commerce yang mengutamakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Namun, ia mempersoalkan banyaknya dagangan para pelaku UMKM yang ternyata impor.

"Kalau bilang bahwa mengutamakan UMKM tapi mereka kebanyakan menjual barang impor ya percuma, kalo pelaku UMKM 90 persen menjual produk impor kan enggak bagus," ujar Darmadi. Oleh karena itu, ia meminta e-commerce juga harusnya berperan dengan benar-benar hanya menjual produk UMKM.

Baca: DPR Pertanyakan Laporan OJK Soal Bumiputera dan Jiwasraya: Disenggol Saja Enggak

Berita terkait

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

4 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

21 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

2 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

2 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya