Bantuan Rp 1,2 Juta Disalurkan, Pengusaha Warteg: Belum Cukup Pulihkan UMKM

Minggu, 12 September 2021 13:03 WIB

Pelayan menyiapkan pesanan pelanggan di warteg kawasan Jakarta, Jumat 30 Juli 2021. Tak hanya pengunjung, pelayan warteg pun diwajibkan sudah divaksin Covid-19. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Korwantara) Mukroni berterima masih kepada pemerintah atas bantuan Rp 1,2 juta yang mulai digelontorkan kepada UMKM--termasuk Warteg--beberapa waktu lalu.

"Tetapi itu bukan berarti pemerintah selesai dan cukup hanya untuk membangkitan atau memulihkan ekonomi rakyat kecil atau UMKM termasuk warteg dari keterpurukan," kata Mukroni dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 September 2021.

Pasalnya, Mukroni melihat kondisi UMKM, termasuk warteg, di masa pandemi Covid-19 dalam kondisi kesulitan yang sangat berat. Lebih dari 50 persen tutup alias bangkrut. Survei Asian Development Bank 30 juta UMKM mengalami kebangkrutan.

"Artinya Pemerintah mestinya bukan hanya berhenti di pemberian BLT sebesar Rp 1,2 juta saja," kata Mukroni.

Mukroni mengatakan pemerintah harus memulihkan daya beli masyarakat bawah yang terpuruk. Apa lagi, angka rasio gini mencapai kesempurnaan 0,7.

"Artinya yang kaya makin kaya yang miskin semakin bertambah, karena berdayanya UMKM termasuk warteg karena tumbuhnya daya beli masyarakat bawah," kata dia.

Pemerintah juga diminta memberi stimulus biaya hidup sehari-hari rakyat kecil, seperti listrik, air, telepon, sembako yang menyangkut hajat hidup rakyat kecil. Karena mereka yang kena imbas pandemi adalah rakyat bawah alias rakyat kecil.

<!--more-->

Mukroni mengatakan UMKM, terutama warteg-warteg, sekarang dililit kredit macet akibat pandemi dan ini mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan pembiayaan untuk melangsungkan usahannya.

Akibat sulitnya akses permodalan yang kondisi pandemi Covid-19, ia mengatakan pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang mempermudah untuk UMKM dalam hal ini warteg-warteg dimudahkan untuk memperoleh akses permodalan dengan bunga yang terjangkau.

Sebelumnya, pemerintah meluncurkan bantuan tunai untuk pedagang kaki lima dan atau warung. Pada uji coba peluncuran ini, akan disalurkan 1 juta paket dengan nilai Rp 1,2 juta atau setara dengan bantuan presiden produktif atau BPUM. Bantuan ini, diharapkan pengusaha UMKM, PKL dan warteg yang terdampak Covid-19 bisa menggunakan untuk modal usaha atau bertahan hidup.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan bahwa bantuan tunai untuk usaha kecil diberikan lagi tahun ini dengan anggaran Rp 15,8 triliun.

Dia menuturkan selama ini bantuan UMKM disalurkan melalui Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan dengan dinas koperasi dan UMKM di masing-masing pemerintah daerah. Saat ini, kata dia, sudah 12 juta lebih UMKM dan koperasi kecil atau PKL yang mendapat bantuan masing-masing Rp 1,2 juta.

Kali ini, kata dia, bantuan tunai untuk PKL dan warteg ini akan disalurkan melalui TNI dan Polri untuk 1 juta PKL dan UMKM. Di mana, TNI sebesar 500 ribu dan Polri 500 ribu.

CAESAR AKBAR | HENDARTYO HANGGI

Baca: Ancaman Pinjol ke Perempuan Kian Meresahkan, Sebar Foto Pribadi hingga Pelecehan

Berita terkait

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

10 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

1 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya