Lelang Tujuh Seri Surat Utang Negara, Pemerintah Serap Dana Rp 21 T

Rabu, 1 September 2021 08:10 WIB

Ilustrasi surat berharga. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp21 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp116,1 triliun.

"Realisasi lelang ini mencapai target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp21 triliun," dikutip dari Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.

Untuk seri SPN12211202, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,7934 persen.

Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 2 Desember 2021 mencapai Rp4,77 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,78 persen dan imbal hasil tertinggi 2,85 persen.

Untuk seri SPN12220527, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,99969 persen.

Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 27 Mei 2022 mencapai Rp5,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,97 persen dan imbal hasil tertinggi 3,15 persen.

Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,11992 persen.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp19,31 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,1 persen dan imbal hasil tertinggi 5,33 persen.

Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,99652 persen.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp45,16 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,96 persen dan imbal hasil tertinggi 6,25 persen.

Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,27 persen.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 mencapai Rp4,23 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,25 persen dan imbal hasil tertinggi 6,33 persen.

Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74575 persen.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 mencapai Rp33,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,73 persen dan imbal hasil tertinggi 6,94 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,81852 persen.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 mencapai Rp2,95 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,79 persen dan imbal hasil tertinggi 6,93 persen.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang surat utang selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp527,74 triliun.

BACA: Penawaran Lelang SUN Tembus Rp 107,76 Triliun, Rekor Tertinggi Selama 2021

Berita terkait

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

3 hari lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

6 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

7 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya