Sri Mulyani Sebut Mulai Terjadi Pembalikan Arah Ekonomi Setelah PPKM Level 4

Selasa, 31 Agustus 2021 13:22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengunggah ucapan HUT ke-76 Indonesia di akun Instagram-nya @smindrawati. Ia menyandingkan perjuangan bangsa pada masa dahulu dan sekarang, Selasa, 17 Agustus 2021. (sumber: Instagram)

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat secara ketat pada Juli hingga Agustus. Pembatasan melalui PPKM Darurat dan PPKM Level 4 dilakukan pasca-gelombang penyebaran virus corona di Indonesia merebak akibat munculnya varian delta.

“Agustus kita melihat adanya pembalikan arah (perekonomian) sesudah kita menghadapi PPKM. Mobilitas mulai meningkat dan ini kemudian memunculkan aktivitas di bidang konsumsi,” kata Sri Mulyani dalam webinar ISEI pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Berdasarkan paparannya, Sri Mulyani menunjukkan bahwa perubahan mobilitas agregat atau 7DMA per Agustus telah bergerak ke arah positif. Pada Juli lalu selama tujuh hari saat PPKM darurat berlangsung, mobilitas agregat turun ke level -17,7. Indikator itu naik secara konsisten hingga awal pekan ketiga Agustus. Mobilitas agregat telah meningkat ke level -11,1.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, melakukan strategi kebijakan selama Juli hingga Agustus dengan mengacu pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Belajar dari pandemi yang berlangsung sejak Maret 2021, dalam menangani pagebluk pemerintah bertumpu pada beberapa prioritas.

Pertama, adanya intervensi di bidang kesehatan. Pemerintah memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjauhi kerumunan, serta menjaga imunitas. Kedua, pemerintah mempercepat program vaksinasi dengan bantuan instansi lain, seperti TNI dan Polri.

Ketiga, dari sisi anggaran, pemerintah memperluas bantuan sosial untuk melindungi 40-50 persen populasi di tingkat bawah. Di sisi lain, pemerintah memastikan APBN tidak bekerja sendiri.

Indikasi pemulihan ekonomi juga terlihat dari pertumbuhan yang mulai merata pada permintaan yang tidak tergantung pada belanja negara. Kondisi ini membuat optimisme terhadap pemulihan ekonomi meningkat setelah gelombang kedua penyebaran Covid-19 berlangsung.

Sri Mulyani berharap pada Agustus dan September, momentum pemulihan pandemi terjaga sehingga kinerja ekonomi pada kuartal ketiga bisa pulih secara bertahap. “Namun kita tetap harus waspada karena dengan Covid-19 varian baru seperti varian delta,” katanya.

Baca juga: Sri Mulyani: RI Sudah Tampak Melewati Puncak Gelombang Kedua Covid-19

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

15 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

22 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

23 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya