Sri Mulyani: RI Sudah Tampak Melewati Puncak Gelombang Kedua Covid-19

Selasa, 31 Agustus 2021 13:05 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Youtube

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia sudah tampak melewati puncak gelombang kedua kasus Covid-19. Menurut dia, kebijakan pemerintah untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4 cukup efektif mengendalikan penyebaran virus corona.

“Saat mengalami kenaikan kasus di atas 50 ribu, kita melakukan pembatasan skala mikro sesuai dengan (rekomendasi) WHO. Ini cukup efektif mengendalikan Covid-19,” ujar Sri Mulyani dalam webinar ISEI pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Sri Mulyani memaparkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa dan Bali telah menurun signifikan. Pada 29 Agustus, jumlah kasus aktif Covid-19 melorot menjadi 217.590 pasca-meledak pada 24 Juli sebesar 574.135.

Penurunan kasus Covid-19 terjadi karena pemerintah bersama stakeholder dan masyarakat berbarengan menangani pandemi dengan meningkatkan disiplin terhadap protokol kesehatan. Pemerintah juga mempercepat vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Dilihat dari tingkat kasus harian, Indonesia diklaim masih lebih baik dari negara-negara lain. Sri Mulyani mengatakan berdasarkan negaranya, jumlah kasus harian di Amerika Serikat tercatat menembus angka tertinggi mencapai 145,7 ribu atau 440 per 1 juta penduduk.

Posisi Amerika disusul India dengan jumlah kasus harian menyentuh 38,7 ribu; Iran 36,4 ribu; Inggris 34 ribu; dan Brazil 24,6 ribu. Sedangkan kasus harian Indonesia ialah 14,2 ribu atau 52 per 1 juta penduduk.

Sementara itu dari kasus kumulatif sejak outbreak pandemi terjadi, Amerika juga mencatatkan angka terbanyak yang mencapai 39 juta penduduk tertular Covid-19. Angka itu setara dengan 12 persen penduduk Amerika.

Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan Indonesia masih berjuang menurunkan tingkat kematian harian maupun kumulatif. Saat ini Indonesia berada di posisi kedua dengan tingkat kematian harian terbanyak setelah Amerika. Sedangkan dari sisi kematian kumulatif, Indonesia berada di posisi ke delapan terbanyak.

“Kewaspadaan dan disiplin menjaga protokol 5M dan 3T masih perlu ditingkatkan dan vaksinasi harus diakselerasi untuk mencapai target 208 juta penduduk di akhir 2021,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Jokowi Sebut RI Akan Dapat Tambahan Vaksin 331 Juta Dosis hingga Desember 2021

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

6 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya