Bahlil Yakin Kemudahan Berusaha di RI Naik ke Peringkat 60: Tergantung Lobi-lobi

Senin, 30 Agustus 2021 12:53 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 8 Juni 2021. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yakin target kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia bisa naik ke peringkat 60 pada tahun ini. "Kami targetkan sekitar 60 karena Bapak Presiden memberikan kami waktu tiga tahun sampai dengan tahun 2023 itu harus 40," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021.

Dalam kesempatan itu ia menceritakan hasil lawatannya ke Bank Dunia, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan kunjungannya ke lembaga itu salah satunya untuk mempertanyakan peringkat kemudahan berusaha.

Bank Dunia pada tahun lalu memang tidak mengumumkan ranking kemudahan berusaha Indonesia. Walhasil, Indonesia masih berada pada urutan ke-73 secara global.

"Kami baru balik dari sana dan kami sudah menanyakan hal itu. Insya Allah bulan Oktober ini rencana ada pengumuman," ujar Bahlil.

Di dalam negeri, kata Bahlil, pemerintah baru-baru ini meluncurkan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik melalui sistem online single submission (OSS) berbasis risiko. Sistem yang diklaim bisa memudahkan para pengusaha untuk mendapatkan perizinan secara cepat, efektif, dan efisien itu diharapkan bisa mengejar target penurunan peringkat EoDB.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Selain itu, menurut dia, upaya penurunan peringkat EoDB juga ditempuh melalui lobi-lobi. "Ini tergantung lobi-lobi pimpinan, lobi setengah kamar yang tidak ada dalam Undang-undang," ucap Bahlil.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya memastikan bahwa pandemi Covid-19 tidak boleh menghentikan upaya untuk melakukan reformasi struktural. Berbagai agenda reformasi struktural akan terus dilanjutkan.

"Aturan yang menghambat, kemudahan berusaha akan terus kami pangkas. Prosedur berusaha dan investasi juga akan terus kita permudah," kata Jokowi dalam peluncuran sistem Online Single Submission atau OSS secara virtual, Senin, 9 Agustus 2021.

Hal itu perlu dilakukan, kata Jokowi, karena ingin iklim usaha di Indonesia berubah semakin kondusif. Dengan memudahkan usaha mikro, kecil, menengah, besar untuk memulai usaha, kepercayaan investor untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya akan semakin kuat dan menjadi solusi masalah pengangguran yang bertambah akibat dampak pandemi Covid-19.

Lebih jauh ia memaparkan dalam laporan Bank Dunia tahun 2020 Indonesia masuk peringkat ke 73 dari 190 dalam kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB), artinya masuk kategori mudah. "Tapi kategori itu belum cukup. Kita harus mampu meningkatkan lagi, dari mudah menjadi sangat mudah itu target kita," ujar Jokowi.

ANTARA

Baca: Kronologi Batik Air Mendarat Darurat di Kualanamu, Indikasi Problem pada Mesin

Berita terkait

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

37 menit lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

1 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

1 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

7 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

8 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

9 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

22 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

23 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

23 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

1 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya