Rupiah Berpotensi Menguat, Rp 14.360-Rp 14.500 per Dolar AS

Senin, 30 Agustus 2021 09:51 WIB

Petugas penukaran mata uang asing menghitung uang pecahan 100 dolar AS di lokasi penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, 28 Maret 2018. Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.745 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/3/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Rupiah berpeluang menguat di tengah sentimen pelemahan dolar AS seiring dengan rencana tapering Federal Reserve. Bank Sentral AS juga tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga.

Mata uang rupiah ditutup stagnan di tengah pelemahan dolar AS jelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Rupiah parkir di level Rp 14.417,50 pada akhir perdagangan pekan lalu atau cenderung stagnan dibandingkan penutupan sebelumnya. Rupiah gagal menguat saat indeks dolar AS melemah 0,08 persen menjadi ke 92,99.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya cenderung meningkat. Yuan China naik 0,04 persen, won Korea Selatan naik 0,09 persen, ringgit Malaysia naik 0,13 persen, dan baht Thailand naik 0,31 persen.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan dolar AS turun di siang hari Jumat, 27 Agustus 2021, di tengah sikap pelaku pasar yang menantikan pidato Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, pada simposium Jackson Hole malam hari nanti.

Advertising
Advertising

"Pasar menantikan petunjuk terkait kebijakan tapering stimulus moneter The Fed dari pidato Powell tersebut," papar tim analis Monex.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa ekonomi AS terus membuat kemajuan menuju tolak ukur Federal Reserve untuk mengurangi program darurat di era pandemi. Dia juga mengatakan bahwa inflasi yang tinggi saat ini kemungkinan akan berlalu dan berhenti memberi sinyal waktu untuk setiap perubahan kebijakan.

Mengenai keputusan yang berpotensi diambil oleh The Fed adalah mulai mengurangi pembelian aset bulanan yang sebesar US$120 miliar per bulan, Powell mengatakan bahwa dia setuju dengan mayoritas rekannya bahwa “pemangkasan” pembelian obligasi dapat dilakukan pada tahun ini.

Direktur MNC Asset Manamagent Edwin Sebayang menyampaikan Bursa AS menguat setelah simposium The Fed, yang artinya terjadi peningkatan terhadap aset berisiko. Alhasil dolar AS sebagai aset aman dijauhi investor, sehingga membuka peluang mata uang lainnya menguat.

Hari ini, dia memprediksi rupiah akan bergerak di level Rp 14.360-Rp 14.500 per dolar AS.

Dalam riset berbeda, Wealth Management Head Bank OCBC NISP Juky Mariska menuturkan rupiah menguat sebanyak 0,26 persen terhadap dolar AS pada bulan Juli.

Dollar Index (DXY) mengalami penurunan dari level 92.43 menjadi 92.17 pada akhir bulan, seiring dengan pernyataan dari Jerome Powell yang belum akan melakukan tapering dalam waktu dekat serta kebijakan moneter yang masih sama membuat hal tersebut memberikan tekanan pada dolar AS.

Namun demikian, rupiah diperkirakan berada di kisaran di kisaran Rp 14.300–Rp 14.500 per dolar AS hingga akhir tahun 2021.

Baca Juga: Wamendag Tegaskan Kripto Adalah Komoditas, Bukan Alat Pembayaran

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

18 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

4 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya