Terkini Bisnis: 95 Persen Pengajuan PKPU hingga Deretan Ekspansi Digital AirAsia

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 28 Agustus 2021 12:02 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Sabtu pagi, 28 Agustus 2021, dimulai dari Apindo menyebut 95 persen pengajuan PKPU dimohonkan kreditur hingga sederet ekspansi digital AirAsia.

Adapula berita tentang Bambang Brodjonegoro menjabat komisaris di 5 emiten berbeda dan respons positif langkah pemerintah mengejar pengembalian dana BLBI.

Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Sabtu pagi:

1. Apindo: 95 Persen yang Mengajukan PKPU Adalah Kreditur

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut sebanyak 95 persen pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dimohonkan oleh kreditur. Padahal, sesuai dengan Undang-Undang No. 37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU, pengajuannya menjadi hak debitur.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani melihat munculnya iktikad tidak baik dari fenomena tersebut. Salah satunya, terdapat tekanan yang berisiko menjatuhkan nilai aset suatu perusahaan.

"Kami melihat sudah muncul iktikad yang tidak baik. Dalam arti kata, ada pressure agar harga aset suatu perusahaan menjadi jatuh dan sebagainya," kata Hariyadi, Jumat, 27 Agustus 2021.

Sementara itu, lanjutnya, kreditur sebenarnya sudah memiliki jaminan yang dapat langsung dieksekusi atau mengambil langkah melalui wanprestasi. Dengan demikian, urusan penyelesaian utang seharusnya dapat diselesaikan tanpa harus menutup suatu perusahaan.

Menurut Hariyadi, dengan hal tersebut, dampak yang ditimbulkan, seperti pemberhentian karyawan tidak terjadi. Usul pelaku usaha agar pemerintah melakukan moratorium pun dinilai penting. Terutama, dalam kondisi pemulihan dari pandemi Covid-19.

Bahkan, dia berharap dalam kasus-kasus tertentu yang yang sudah diputuskan pun juga dapat dibatalkan.

Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Emiten Tempat Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris, Indofood hingga Telkom

Rapat umum pemegang saham tahunan dan Rapat umum pemegang saham luar biasa PT Indofood Sukses Makmur Tbk. pada Jumat, 27 Agustus 2021, memutuskan mengangkat Bambang Brodjonegoro sebagai komisaris independen.

"Mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham hari ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tahun 2024," dalam keterangan pers PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Jumat, 27 Agustus 2021.

Bambang didapuk sebagai Komisaris Independen INDF hingga 2024. Artinya, kini Bambang sudah menjabat komisaris di 5 emiten berbeda.

Sebelumnya, pada Kamis, 17 Juli 2021, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mengangkat Bambang sebagai komisaris independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jabatan ini berlaku hingga 2023 mendatang.

Pada tanggal yang sama, RUPS PT Astra International Tbk. (ASII) juga menunjuk Bambang untuk menduduki posisi Komisaris Independen di perusahaan induk Grup Astra tersebut.

Bambang juga telah menduduki posisi yang serupa di 2 perusahaan lain, yakni sebagai Komisaris Utama di PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dan Komisaris Utama di perusahaan e-commerce PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Kelima jabatan komisaris tersebut dipegang Bambang sejak tahun ini, bertepatan ketika dirinya tak lagi aktif di pemerintahan.

Baca berita selengkapnya di sini
<!--more-->
3. Sri Mulyani Kejar Pengembalian Dana BLBI, Bisa Ringankan Beban APBN?

Direktur Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono menilai langkah pemerintah mengejar pengembalian dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sangat positif. Namun pemerintah secara simultan perlu melakukan langkah-langkah progresif lainnya untuk menekan beban APBN.

"Dengan potensi angka menembus Rp 100 triliun, tentu penyelesaian kasus BLBI ini akan sangat membantu meringankan beban APBN, namun tidak akan menyelesaikan semua masalah," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Musababnya, kata dia, masalah APBN hari ini sudah sangat berat. Misalnya saja, beban pembayaran bunga dalam RAPBN 2022 diproyeksikan menembus Rp 400 triliun.

"Dengan kata lain, andai kasus BLBI ini tuntas tahun depan, hanya akan meringankan seperempat dari pembayaran beban bunga utang saja," kata Yusuf.

Walau demikian, upaya mengejar pengembalian dana BLBI yang sudah terkatung-katung lebih dari dua dekade patut diapresiasi. Apalagi potensi angka yang seharusnya dapat diperoleh tidak kecil, lebih dari Rp 100 triliun, atau setara dengan hasil uang tebusan tax amnesty pada 2016 yang lalu.

"Tentu kita berharap upaya ini benar serius dilakukan pemerintah dan tidak sekedar basa-basi politis jangka pendek untuk mencari simpati publik," ujar Yusuf.

Baca berita selengkapnya di sini
<!--more-->
4. Sederet Ekspansi Digital AirAsia: Taksi Online hingga Pesan Antar Makanan

Maskapai penerbangan AirAsia Group terus melakukan ekspansi bisnis di bidang digital sepanjang Agustus 2021 ini. Mulai dari mengakuisisi layanan pemesanan online, pengembangan AirAsia Food, hingga peluncuran layanan taksi online di Malaysia.

Berikut beberapa dari ekspansi digital yang dilakukan AirAsia sepanjang bulan ini:

1. Akuisisi Delivereat
Pada 18 Agustus 2021, unit bisnis logistik milik AirAsia, Teleport, mengakuisisi platform pemesanan makanan secara online di Malaysia, yaitu Delovereat. Nilai akuisisi mencapai US$ 9,8 juta, sebagian tunai sebagian lainnya porsi saham di Teleport.

CEO AirAsia Group Tony Fernandes menyebut akuisisi ini dilakukan dalam waktu yang tepat karena perusahaan baru saja meluncurkan AirAsia Food di Penang, Malaysia, pada April 2021. "Dengan bergabungnya Delivereat, kami bisa menyediakan layanan yang lebih cepat dan terjangkau," kata dia dikutip dari situs resmi perusahaan.

2. AirAsia Grocer
Pada 23 Agustus 2021, AirAsia memperkenalkan nama baru dari layanan pemesanan groceries secara online milik mereka yaitu AirAsia Grocer. Semula namanya AirAsia Fresh dan sudah diluncurkan di Singapura pada Juli 2021.

Head of e-commerce AirAsia Super App Lim Ben-jie menyebut pembaruan ini bagian dari tujuan AirAsia Grocer menuju layanan one-stop solution. "Merchant-base kami di Singapura sudah tumbuh 45 persen sejak diluncurkan," kata dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

19 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya