Menperin Surati Sri Mulyani Minta Diskon Pajak Mobil Diperpanjang, Ini Sebabnya
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 26 Agustus 2021 14:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengirimkan surat secara resmi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Surat itu berisi permohonan perpanjangan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) kendaraan bermotor.
Awalnya kebijakan diskon pajak itu berlaku mulai 1 Maret 2021 lalu dengan skema per tiga bulan diberlakukan perubahan potongan pajak, yakni Maret-Mei diskon 100 persen, Juli-Agustus 50 persen, dan Oktober-Desember 25 persen.
Setelah terlihat keberhasilan stimulus tersebut, pemerintah memperpanjang fasilitas PPnBM DTP 100 persen untuk penjualan mobil 4x2 di bawah 1500cc hingga Agustus 2021. Berikutnya, periode untuk diskon PPnBM DTP 50 persen diperpanjang hingga Desember 2021.
"Saya sudah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan untuk mengusulkan perpanjangan program PPnBM ditanggung pemerintah karena terbukti kebijakan ini juga mendorong industri di belakangnya," kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 25 Agustus 2021.
Lebih jauh Agus menjelaskan, kebijakan diskon pajak telah berhasil menggairahkan pasar otomotif yang lesu dan mendongkrak penjualan mobil pada kuartal II tahun 2021 sebesar 758,68 persen dibandingkan kuartal serupa tahun 2020. Namun ia tak menjabarkan skema permohonan perpanjangan diskon pajak yang diharapkan.
<!--more-->
Ia menilai industri otomotif merupakan industri yang berhubungan dengan banyak industri lain. Dalam catatannya, tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia.
Sementara itu terdapat 22 pabrikan dengan didukung sebanyak 1.500 industri komponen (tier 1,2, dan 3). Adapun total tercatat lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
Industri otomotif juga mampu menyumbang sebesar 10 persen terhadap PDB sektor industri. Dengan kata lain, industri otomotif juga berkontribusi sekitar 25 persen terhadap PDB sektor industri apabila memasukkan ekosistem kendaraan bermotor.
Bila dilihat dari nilai investasi yang menyentuh hingga Rp 71,35 triliun dan dengan total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang, Agus menilai industri ini sangat strategis dan perlu dibantu. Oleh karena itu ia sangat berharap Sri Mulyani bisa memperpanjang kebijakan diskon pajak tersebut.
BISNIS
Baca: Eko Patrio ke Sri Mulyani: Vaksin Gratis Aja Masih Tipis, Apalagi yang Bayar