Sri Mulyani: Pandemi Covid-19 Sebabkan Pencegahan Stunting Terhambat

Senin, 23 Agustus 2021 10:45 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bermain dengan anak-anak sekolah dasar dalam peluncuran Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anak-anak korban Covid-19 yang kehilangan orang tua mereka berpotensi mengalami penurunan kualitas hidup, pengasuhan, kesehatan dan pendidikan. Kondisi ini pun dinilai akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka.

"Kerentanan yang lebih tinggi dialami anak-anak usia 0 sampai 2 tahun karena berpotensi mengalami stunting," kata Sri Mulyani dalam pembukaannya, yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti dalam Rapat Koordinasi Nasional virtual pada Senin, 23 Agustus 2021.

Bagi Sri Mulyani, pandemi Covid-19 ini akan berdampak pada memburuknya gizi anak. Sehingga, ini menjadi tantangan baru untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia dengan target 14 persen pada 2024.

Ia mengatakan pandemi telah menghambat pencegahan stunting karena beberapa sebab. Mulai dari terhambatnya beberapa layanan kesehatan akibat pembatasan sosial, seperti posyandu, kelas ibu hamil, hingga PAUD.

Lalu, akses penduduk miskin terhadap pangan juga terganggu dan beberapa kehilangan pendapatan. Sehingga, rumah tangga miskin dan rentah kian sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi bagi anak-anak mereka.

Advertising
Advertising

Sejak 2019, kata Sri Mulyani, prevalensi angka stunting di Indonesia sebenarnya sudah turun substansial menjadi 27,2 persen. Posisi ini lebih rendah dari 2013 yang berada di angka 37,2 persen.

Walau, angka 27,2 persen ini masih lebih tinggi dari rata-rata dunia di 2020 yaitu 22 persen. Lalu di Asia Tenggara, Indonesia juga peringkat kedua tertinggi setelah Kamboja.

Lalu pada Maret 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan turun menjadi 10,14 persen atau turun dari posisi September 2020. Akan tetapi, kata dia, kenaikan kasus Covid-19 pada Juli 2021 tetap harus diwaspadai. "Ini jadi warning karena kemiskinan jadi faktor penting penyebab terjadinya stunting," kata dia.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Anggota Koperasi Rugi Triliunan Rupiah, Kisah Petani Porang

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

14 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

22 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya