PPKM Terus Diperpanjang, Industri Pusat Belanja Bakal Loyo Sampai Akhir Tahun

Sabtu, 21 Agustus 2021 12:49 WIB

Suasana Mal Kota Kasablanka yang kembali dibuka, di Jakarta, Selasa, 10 Agustus 2021. Mal dan pusat perbelanjaan lainnya diizinkan untuk beroperasi di masa perpanjangan PPKM Level 4. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja memprediksi sektor industri pusat perbelanjaan atau mal masih loyo sampai akhir tahun akibat adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Dia menyebut arus kas perusahaan rata-rata akan mengalami defisit seiring dengan pemberlakuan jumlah maksimal pengunjung.

“Saat ini sudah menjelang akhir Agustus sehingga sudah hampir dapat dipastikan bahwa kondisi usaha akan terus tertekan sampai dengan akhir 2021,” ujar Alphonzus saat dihubungi pada Sabtu, 21 Agustus 2021.

Kinerja pusat perbelanjaan dan mal anjlok sejak pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat dan PPKM level. Pemerintah sempat melarang mal dan pusat beroperasi untuk sektor-sektor usaha yang tidak esensial dan kritikal.

PPKM yang terus diperpanjang hingga lewat satu setengah bulan membuat keuangan industri pusat perbelanjaan seret. Meski kini pemerintah telah melonggarkan ketentuan agar mal dan pusat belanja bisa menerima pengunjung maksimal 25 persen, Alphonzus melihat pemulihan kinerja membutuhkan waktu cukup lama.

“Berdasarkan pengalaman selama pandemi ini, hanya untuk menaikkan tingkat kunjungan yang hanya 10-20 persen saja diperlukan waktu tidak kurang dari tiga bulan,” katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Melihat kondisi tersebut, Alphonzus berharap pemerintah memberikan dukungan fiskal hingga tahun depan. Dia meminta pemerintah tidak mengurangi alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN bagi dunia usaha karena akan berdampak terhadap keberlangsungan industri retail.

“Pemerintah harus menambah anggaran PEN menjadi lebih banyak dari sebelumnya mengingat kondisi daya beli masyarakat yang kembali lagi merosot akibat pemberlakuan PPKM Darurat dan PPKM Level 3 dan 4 yang masih juga belum berakhir sampai dengan saat ini,” katanya.

Pemerintah mengumumkan akan menurunkan anggaran PEN dalam postur RAPBN 2022. Anggaran yang pada 2021 ditetapkan sebesar Rp 744,75 triliun, tahun depan jumlahnya akan dipangkas tinggal Rp 321,2 triliun.

Pemerintah pun memberikan sinyal mengurangi insentif bagi industri sebagai imbas dari pengurangan anggaran PEN. Kementerian Keuangan menyatakan pemerintah akan lebih selektif memberikan kelonggaran pajak dengan mencermati perkembangan penyebaran virus corona.

Baca: Bank Genjot KPR dengan DP Nol Persen untuk Gen Z, Simak Syaratnya

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

4 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

14 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

20 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

25 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran 2024, ACE Solo Paragon Mall Gelar Promo Diskon hingga 70 Persen

26 hari lalu

Menjelang Lebaran 2024, ACE Solo Paragon Mall Gelar Promo Diskon hingga 70 Persen

Sejumlah promo yang ditawarkan ACE menjelang libur Lebaran 2024 itu di antaranya adalah diskon belanja hingga 70 persen dan promo Beli 1 Gratis 1.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

29 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

29 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya