Kisah Yenny Wahid Saat jadi Komisaris Garuda: Aduh Kenapa Krisisnya Kayak Begini

Jumat, 20 Agustus 2021 09:52 WIB

Yenny Wahid menyampaikan sambutan dalam peresmian aula dan Masjid KH Abdurahman Wahid di Gedung BP2MI, Jakarta, Minggu, 31 Januari 2021. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meresmikan nama Aula dan Masjid atas nama mendiang Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gusdur. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menceritakan pengalamannya semasa menjadi Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ia telah mundur sebagai komisaris sejak 12 Agustus lantaran ingin membantu meringankan beban perusahaan.

Yenny mengatakan bekerja di maskapai pelat merah memiliki tantangan besar, apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19. Salah satu tantangannya adalah Garuda sebagai maskapai nasional harus tetap bertahan di tengah menurunnya jumlah penumpang sembari tetap membiayai beban operasional yang terus membengkak.

Ihwal beban operasional ini, Yenny mengeluhkan adanya temuan berbau suap dan KKN pada masa lalu, yang akhirnya membuat keuangan maskapai makin buruk. Temuan ini untuk pengadaan pesawat yang tidak cocok dengan karakteristik perseroan.

“Di Garuda walaupun bikin stres, aduh kenapa krisisnya kayak begini, aduh kenapa korupsi di masa lalu gede banget, aduh kenapa sih kita masih ada tinggalan pesawat masa lalu yang ini mau diapain, tapi tetap ada kecintaan,” kata Yenny Wahid dalam diskusi Live Instagram Tempo, Kamis malam, 19 Agustus 2021.

Pengadaan pesawat bermasalah yang dimaksud putri kedua Abdurrahman Wahid itu adalah armada Bombardier CRJ1000-NG. Per akhir 2020, Garuda tercatat memiliki 18 unit Bombardier.

Advertising
Advertising

Kecurigaan adanya praktik lancung juga telah diendus oleh Serious Fraud Office (SFO) atau KPK Inggris. KPK Inggris melakukan investigasi terhadap dugaan suap pengadaan Bombardier dari kontrak lessor dengan Garuda Indonesia pada November 2020 lalu.

Yenny menceritakan bahwa pesawat Bombardier membuat perusahaan terus merugi karena biaya perawatannya sangat besar. “Kalau diterbangi rugi, kalau parkir apalagi. Ibaratnya perusahaan angkot tapi angkotnya Lexus dan kita harus tetap nyicil tiap bulan,” kata Yenny.

<!--more-->

Menurut Yenny, Garuda telah bernegosiasi dengan lessor untuk mengembalikan pesawat Bombardier. Maskapai menggunakan kasus hukum sebagai alasan kuat untuk tidak lagi mengoperasikan armada tersebut. Bahkan, Garuda meminta kompensasi atas adanya kasus hukum yang merugikan perusahaan.

“Kita terbantu oleh KPK, Kementerian Hukum dan HAM. Kita minta tolong pemerintah agar Garuda bisa dapat kompensasi dan koordinasi agar kasus korupsi ini minimal ada ganti ruginya,” kata Yenny.

Adapun ihwal kasus korupsi di Garuda, Yenny mengatakan saat ini pihak-pihak yang terlibat sudah diproses secara hukum. Bila pesawat dikembalikan, Garuda bisa menghemat biaya operasionalnya hingga miliaran dolar.

Garuda melakukan pengadaan pesawat Bombardier CRJ 1000 sejak 2012 hingga 2015 secara bertahap. Pesawat ini melayani rute pendek di Indonesia Timur pada awal pengoperasiannya. Pada 2013, perusahaan membuka rute baru yang melayani penerbangan dengan Bombardier untuk rute Makassar-Lombok, Surabaya-Semarang, dan Tarakan-Balikpapan

Pada Februari lalu, Garuda mengumumkan sedang mengevaluasi kontrak sewa 12 pesawat Bombardier dari total 18 pesawat yang ada. Keputusan pengembalian pesawat atau early termination ditandai dengan pemberhentian operasi 12 armada Bombardier sejak 1 Februari 2021.

Sebanyak 12 armada itu disewa Garuda menggunakan skema operating lease dari lessor Nordic Aviation Capital dengan masa sewa hingga 2027. Sedangkan enam armada lainnya menggunakan skema financial lease dengan penyedia financial lease Export Development Canada. Masa sewa pesawat itu sampai 2024.

Baca: Lion Air Group Tawarkan Voucher Tes PCR Rp 285.000 dan Antigen Rp 35.000

Berita terkait

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

11 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

14 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

16 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya