Yusuf Mansur Borong Saham REAL Rp 30 Miliar, Bagaimana Prospeknya?
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 19 Agustus 2021 09:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Ustaz Yusuf Mansur memborong saham PT Repower Asia Indonesia Tbk. senilai Rp 30 miliar sontak membangunkan emiten itu dari tidur panjangnya. Kemarin, harga saham berkode REAL itu melonjak ke level Rp 90 atau melanjutkan penguatan pada Senin lalu hingga menyentuh Rp 67 per lembar saham.
Padahal, saham emiten di bidang penjualan properti ini nyaris tak bergerak karena jarang diperdagangkan setelah sekian lama. Di saat pertama kali melantai di bursa pada 6 Desember 2019, harga saham REAL berada di Rp 100 per lembar.
Sebelumnya saham tersebut pernah mencapai rekor tertinggi di level Rp 540 pada awal Januari 2020, lalu turun hingga berada di angka Rp 50 per lembar per akhir Juli di tahun yang sama. Saham REAL terakhir kali bergerak pada 26 November 2020 atau naik 4 persen ke Rp 52 per saham.
Saat ini kapitalisasi pasar REAL sebanyak Rp 683 miliar. Adapun rasio harga pasar per saham dengan laba per saham tersebut sebesar 297,3 kali. Pada perdagangan pagi hari ini, saham REAL dibuka di level Rp 115 per lembar saham.
Lalu, bagaimana prospek saham ini di masa mendatang?
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih berpendapat prospek Repower Asia akan sangat menarik usai Yusuf Mansur menggelontorkan investasinya. Tapi, menurut dia, dari prospek menjadi proposal dan kemudian dieksekusi masih membutuhkan waktu.
"Sementara secara psikologis, harga sahamnya (REAL) bisa mendahului kenyataan bisnisnya," kata Alfatih saat dihubungi, Kamis, 19 Agustus 2021.
<!--more-->
Jadi, kata dia, saat ini kenaikan harga sahamnya masih bersifat psikologis belum didukung data bisnis yang riil. "Saham ini, saat ini, belum bisa dikalkulasi secara fundamental, dan pembeli saham harus menjaga kontrol risiko dengan ketat," tuturnya.
Sebelumnya, melalui akun Instagramnya, Yusuf Mansur menilai saham REAL punya fundamental bagus dan bisa jadi kendaraan buat seluruh bisnis properti. "Tar kita kelola yang bener ini perusahaan. bukan jadi perusahaan goreng-gorengan. tumbuh dan besar bareng. Saya masuk dengan izin Allah jadi pemegang sahamnya," katanya lewat akun @yusufmansurnew, Senin, 16 Agustus 2021.
Ia menyebutkan banyak hal menarik yang bisa dilakukan terkait bisnis properti, misalnya mendirikan dan mengembangkan pesantren di 100 kota. "Dengan propertinya sekalian. Berarti akan ada 100 proyek properti sebagai berikut nempel sama pesantren," ucapnya.
Selain itu, dalam bayangannya, nanti akan bisa mengundang pemilik-pemilik tanah kecil, 100 meter sampai 1.000 meter. Di kota-kota besar, dibarengi membangun klaster-klaster kecil.
"Pemilik tanah langsung jadi CEO. Yg ngerajut, REAL. Ini bakal gila. Masuk 1.000 tanah aja... udah langsung 1.000 cluster. Kita bisa right issue bareng. Imbreng aset, gede banget ini. belum lagi revitalisasi rumah orang-orang kampung di perumahan-perumahan gede," ujarnya.
Prospek lebih bagus lagi, menurut dia, jika perusahaan bisa melibatkan BUMN-BUMN Properti. "Wuih, sedap dah... insyaaaAllah... jalan kenceng nambahin gerak ekonomi Indonesia," tulis Yusuf Mansur.
Baca: Citilink Perpanjang Layanan Tes PCR dan Antigen Gratis untuk Penumpang Hingga 30 Agustus