Mendag: Paris Bisa Buat Fashion Internasional, Fashion Islam Adanya di Jakarta
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 18 Agustus 2021 18:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengemukakan Indonesia akan menampilkan produk-produk unggulan, seperti fashion busana muslim, dalam pameran perdagangan yang akan digelar secara virtual pada Oktober 2021. Selama ini, Indonesia dikenal memiliki potensi produk ekspor fashion muslim dan kosmetik halal terbesar di antara negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Kami ingin dalam Trade Expo Indonesia Oktober nanti, akan dikerjakan virtual fashion Islam Indonesia dengan show-show yang mendukung (industri) fashion Islam (loka). Kalau Paris bisa buat fashion internasional, fashion Islam adanya di Jakarta. Ini yang sedang kita kerjakan,” ujar Lutfi dalam diskusi virtual Ngobrol @Tempo Indonesia Tumbuh, Indonesia Pulih, pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk mendorong pengembangan produk andalan dalam negeri. Tak hanya industri fashion lokal, Kementerian Perdagangan juga mendorong penguatan produk makanan halal.
Lutfi berujar Indonesia sedang menggenjot ekspor barang jadi berteknologi tinggi untuk meningkatkan nilai tambah. Sebelumnya, Indonesia lebih banyak mengekspor barang setengah jadi. Adapun ekspor merupakan salah satu instrumen pendorong pertumbuhan ekonomi.
Di saat yang sama, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Kementerian Perdagangan juga meningkatkan dukungan terhadap masyarakat untuk mengkonsumsi produk lokal buatan UMKM. Dengan jumlah penduduk mencapai 273 juta orang, UMKM akan dapat membidik target pasar yang lebih luas di dalam negeri.
“Sebanyak 273 juta rakyat bisa jadi salah satu kekuatan penuh dukung industri nasional kita. Kita lagi bahu-membahu, termasuk dengan UMKM, bagaimana kita ubah 273 juta orang menjadi pelanggan yang setia yang sangat menjunjung tinggi produk-produk Indonesia itu,” kata Lutfi.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya menyatakan akan mendorong penguatan ekspor produk fashion muslim dan kosmetik ke negara OKI. Ma'ruf mengatakan potensi Indonesia sebagai pasar produk muslim perlu dibarengi dengan peningkatan kinerja ekspor.
Berdasarkan data OIC Economic Outlook 2020, di antara negara-negara anggota OKI, Indonesia menjadi eksportir terbesar ke-lima dengan proporsi 9,3 persen di bawah Arab Saudi (14,5 persen), Malaysia (13,3 persen), Uni Emirat Arab (12,3 persen), dan Turki (10,1 persen).
Namun Indonesia juga menjadi importir terbesar keempat dengan proporsi 8,4 persen di bawah Uni Emirat Arab (12,2 persen), Turki (12,1 persen) dan Malaysia (11,8 persen). “Oleh karena itu Indonesia harus lebih gigih berusaha menguasai pasar halal dunia khususnya negara-negara OKI,” kata Ma’ruf Amin, Juni lalu.
Menyitir State Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$ 2,02 triliun, di berbagai sektor termasuk mode. Kondisi yang sama juga tampak pada komoditas kosmetik halal yang mencapai US$ 66 miliar atau meningkat 3,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Ini merupakan peluang besar bagi perkembangan dan ekspansi pasar fashion Indonesia ke seluruh dunia. Untuk itu kita harus memperkuat promosi dan pemasarannya melalui pemanfaatan marketplace berbasis teknologi digital,” katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Diskusi Lengkap dapat Anda simak di YouTube Ngobrol@Tempo
Baca Juga: Harapan Teten Masduki Soal Lazada Tutup Keran Impor untuk Fashion hingga Kuliner