Anggaran Bansos Turun jadi Rp 427,5 triliun, Kemenkeu: Jangan Khawatir

Rabu, 18 Agustus 2021 11:33 WIB

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Alokasi anggaran untuk perlindungan sosial atau bantuan sosial (bansos) turun 12,4 persen di 2022 menjadi Rp 427,5 triliun, dari Rp 487,8 triliun pada outlook 2021. Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut masyarakat berpotensi akan tetap hidup dengan Covid-19 ini hingga 2022 alias living with endemic.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu juga meyakinkan bahwa anggaran pemerintah untuk perlindungan sosial masih cukup kuat. Tak hanya program reguler, program yang lebih dari reguler pun akan disiapkan.

"Jadi untuk perlinsos jangan khawatir," kata Febrio dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021.

Febrio kemudian mencontohkan bagaimana program perlindungan sosial reguler sama sekali tidak berubah di 2020 dan 2021. Bahkan, ada tambahan seperti Bansos Tunai Jabodetabek, termasuk Kartu Prakerja yang awalnya bukan ditujukan untuk program Bansos.

Sebelumnya, penurunan anggaran ini muncul dalam buku Nota Keuangan 2022. Di dalamnya disebutkan bahwa anggaran perlindungan sosial Rp 427,5 miliar ini mencapai 15,8 persen dari keseluruhan belanja negara.

Advertising
Advertising

Tapi, tetap ada kemungkinan anggarannya bertambah. "Alokasi tersebut dalam pelaksanaannya dapat meningkat sejalan dengan perkembangan penanganan dampak pandemi Covid-19," demikian tertulis di dalam Nota Keuangan tersebut.

Menteri Sosial Tri Rismaharini ikut merespon bahwa penurunan terjadi karena ada optimisme kasus Covid-19 akan menurun di 2022. "Prediksi Covid-19 bisa selesai, penanganan Covid-19 akan lebih baik," kata Risma dalam konferensi pers Nota Keuangan, Senin, 16 Agustus 2021.

Meski demikian, Kepala Tim Kebijakan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan, menyebut masih ada dua pekerjaan rumah untuk memperkuat pelaksanaan bansos ini.

Keduanya yaitu bagaimana penyaluran bansos tidak terlambat dan data penerimanya mutakhir. "Kalau dua ini saja selesai, maka anggarannya akan efektif," kata dia.

Baca: Harga PCR Turun, Bagaimana yang Dikerjasamakan Citilink, Lion Air, Sriwijaya?

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

19 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

2 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya