Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen di 2022, Indef: Susah Dicapai
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 17 Agustus 2021 17:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Eko Listiyanto mengatakan target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,5 persen pada 2022 terlalu optimistis dan kurang realistis.
"Saya sendiri masih memberi catatan ini masih susah untuk dicapai, realistis di bawah 5 persen," kata Eko dalam diskusi virtual, Selasa, 17 Agustus 2021. Hal ini karena ketidakpastian ekonomi di 2022 masih tinggi.
Kemarin, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan asumsi indikator ekonomi makro yang dipergunakan di 2022. Asumsi itu berpijak pada kebijakan reformasi struktural serta memperhitungkan dinamika pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," kata Jokowi dalam menyampaikan RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan di gedung MPR/DPR pada Senin, 16 Agustus 2021.
Persoalan lainnya, kata Eko, adalah ketika target itu bercabang di 5,0 hingga 5,5 persen. Hal itu, dia nilai akan jadi mixed signal bagi dunia usaha untuk bisa memfokuskan optimisnya pemerintah di 5,0 atau 5,5 persen.
Menurutnya, hal itu menjadi penting saat pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat nanti untuk menentukan angka fokus pertumbuhan ekonomi di berapa persen.
"Walau kalau dibanding pidato tahun lalu proyeksi target pertumbuhan ekonomi range-nya 1 persen dari 4,5 - 5,5 persen. Jatuh-jatuhnya minus 2, jadi meleset. Ini mudah-mudahan gak meleset 5-5,5 persen," ujar dia.
Baca Juga: HUT RI ke-76, Bos OJK: Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen Bukti Optimisme