TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ekonom menunggu pembacaan RUU APBN 2022 dan Nota Keuangan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi akan membacakannya dalam rangkaian sidang tahunan MPR pada Senin hari ini, 16 Agustus 2021, mulai pukul 9 pagi.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal misalnya, menunggu pidato presiden soal kesehatan dan penciptaan lapangan kerja. Ia menilai sektor kesehatan mesti tetap jadi prioritas di tahun 2022.
"Karena epidemiolog banyak yang memperkirakan pandemi kita masih akan menghadapi pandemi ini dalam beberapa tahun ke depan," kata Faisal saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 15 Agustus 2021.
Sampai sekarang saja, kata dia, program vaksinasi masih lambat sehingga upaya mencapai herd immunity masih lama. Tanpa herd immunity, kata dia, ekonomi Indonesia tidak akan leluasa bergerak. Sehingga, Ia berharap anggaran kesehatan di 2022 tetap harus besar.
Sementara dalam 2 tahun terakhir, jumlah pengangguran juga mengalami peningkatan. Sehingga di 2022, Faisal menilai pekerjaan rumah tersebut pemerintah adalah penciptaan lapangan kerja.
Salah satu terobosan bisa melalui program padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Akan tetapi, program ini akan sulit dilakukan kalau masih banyak yang belum disuntik vaksin. Untuk itulah, kata dia, upaya vaksinasi demi mengejar herd immunity ini perlu dikejar di 2022.
Sementara itu, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam menunggu pesan pemerintah soal kebangkitan ekonomi di 2022. Ia berharap Nota Keuangan hari ini bisa memberi pesan bahwa pemerintah menjadikan tahun 2022 sebagai tahun kebangkitan perekonomian nasional seiring dengan meredanya pandemi.