Sandiaga: Revisi Amdal TN Komodo Akan Diserahkan ke UNESCO September

Selasa, 10 Agustus 2021 09:32 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Sandiaga mengusulkan tambahan anggaran Kemenparekraf sebesar Rp 500 miliar dalam pagu indikatif RAPBN 2022 menjadi Rp 4,3 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan pemerintah akan segera menyerahkan revisi amdal Taman Nasional Komodo kepada UNESCO paling lambat September 2021. Menurut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menyiapkan revisi tersebut.

"Saya memperoleh informasi dari Ditjen KSDAE KLHK yang menyampaikan dalam bulan Agustus-September 2021 ini revisi tersebut akan selesai dan diserahkan ke WHC (Situs Warisan Dunia UNESCO)," ujar Sandiaga dalam jawaban tertulis seperti dikutip Selasa, 10 Agustus 2021.

UNESCO sebelumnya meminta pemerintah menyetop sementara pengerjaan proyek infrastruktur di Taman Nasional Komodo dan sekitarnya. Proyek tersebut ditengarai berdampak pada habitat komodo.

Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau IUCN dan WHC akan mengkaji revisi amdal itu sebelum sidang ke-45 yang digelar pada Februari 2022. Kelanjutan proyek infrastruktur pun menunggu hasil evaluasi dari sidang tersebut.

Sandiaga berujar, pemerintah, akan mengebut revisi. Meski demikian, dia mengklaim revisi amdal dilakukan penuh ketelitian agar dapat disetujui oleh IUCN dan UNESCO.

<!--more-->

Sembari merevisi amdal, pemerintah juga juga tengah menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo yang akan menjadi skenario pengembangan destinasi wisata itu. ITMP akan mencakup analisis demand and supply atau permintaan dan penawaran terhadap pengembangan wilayah.

"Jadi yang kita susun dalam ITMP untuk menambah jumlah wisatawan terutama wisatawan mancanegara, alur perjalanan wisatawan, carrying capacity, registrasi online bagi wisatawan, serta pengembangan destinasi wisata lainnya sehingga para turis tersebut diharapkan lebih lama tinggal di Indonesia," ujar Sandiaga.

Pengembangan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, menurut Sandiaga, akan mempertimbangkan potensi market, baik market domestik, internasional, maupun tren pariwisata ke depan pasca-pandemi Covid-19. Dia berjanji dalam proyek tersebut, pemerintah akan melibatkan masyarakat setempat.

"Negosiasi dan diskusi terus kami jalankan dengan masyarakat setempat. Kami menekankan bahwa pembangunan ini mengedepankan keberlangsungan lingkungan hidup," kata Sandiaga.

Baca: Pelanggan Tokopedia Merasa Ditipu saat Beli iPad Rp 13,9 Juta, Ini Faktanya

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

6 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

7 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya