Lazada Tutup Keran Impor untuk Produk Fashion hingga Kuliner

Selasa, 3 Agustus 2021 12:29 WIB

Belanja langsung di platform atau app eCommerce pilihan

TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan e-commerce Lazada resmi menutup keran impor untuk penjualan barang di tiga klaster besar yang meliputi tekstil dan fashion, kuliner, serta kerajinan tangan. Penutupan dilakukan secara bertahap sejak pandemi Covid-19 untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Tanah Air.

“Kami ingin mengajak pihak mengedepankan rasa kemanusiaan, terutama untuk pelaku usaha di Tanah Air agar bersemangat dalam menjalankan bisnis. Di tengah krisis ekonomi, Lazada memberikan perlindungan kepada UMKM domestik agar mereka bisa tumbuh secara sehat,” ujar Head of Public Affairs and Public Policy Lazada Indonesia Waizly Darwin dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Selasa, 3 Agustus 2021.

Waizly mengatakan penutupan akses impor ini tidak mudah. Lazada mengambil kebijakan secara berkala dan mengontrol seluruh penjualan selama pandemi Covid-19. Bila terdeteksi ada merchant yang menjual barang-barang produk impor untuk tiga klaster tersebut, perusahaan akan langsung melakukan penutupan.

Adapun penutupan akses penjualan produk impor sejalan dengan upaya pemerintah menggencarkan kampanye Bangga Buatan Indonesia guna mendongkrak tingkat komponen dalam negeri. Saat ini pemerintah sedang menggenjot produksi kuliner, fashion, sampai kerajinan tangan agar bersaing dengan pasar global.

Waizly berujar langkah ini diperlukan demi penyelamatan ekonomi nasional dan mendukung agar UMKM bisa merajai pasar domestik. “Kami akan terus melakukan pemantauan, pengkajian, pembaruan kebijakan termasuk terkait penjualan cross bordering. Kami membutuhkan masukan dan kerja sama dari masyarakat,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Dia berharap penutupan akses impor bisa memberikan perlindungan bagi UMKM serta penguatan daya saing pasar lokal. “Lewat gerakan ini kami aktif membentuk jejaring agar mereka (UMKM) dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi serta mengembangkan kemampuan logistik lebih canggih,” ucap Waizly.

<!--more-->

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap penutupan akses impor itu akan mendorong UMKM memasukkan produk-produknya ke pasar digital. Saat ini, Kementerian mencatat 13,7 juta UMKM telah go digital atau on boarding dan targetnya pada 2024 mencapai 30 juta.

Untuk mendorong UMKM memiliki daya saing dengan pasar global, Teten mengatakan perlu peningkatan produksi dan perkuatan branding. Adapun ihwal penutupan impor ini, ia memastikan kebijakan perusahaan e-commerce itu bukan untuk melawan prinsip perdagangan bebas.

“Sebab setiap negara, termasuk Indonesia, yang mayoritas pelaku usahanya UMKM berkepentingan untuk dilindungi. Saya kira ini hal yang wajar,” kata Teten.

BACA: Strategi Promo Lazada dan Tokopedia Dorong Konsumsi di Masa Pandemi

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

5 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

10 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

17 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya