Tak Kuat Hadapi PPKM, Pedagang Kibarkan Puluhan Bendera Putih di Malioboro

Jumat, 30 Juli 2021 16:16 WIB

Seorang Pedagang Kali Lima (PKL) Malioboro menunjukkan bendera putih saat aksi "Malioboro Berkabung" di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat, 30 Juli 2021. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pedagang yang terkumpul dalam paguyuban pedagang di kawasan Maliboro, Yogyakarta, memasang puluhan bendera putih tanda menyerah pada hari ini, Jumat, 30 Juli 2021.

Mereka memasang bendera di sepanjang pedestrian Malioboro dan sebagian lainnya dikibarkan di gerobak dagangan. Bendera putih itu melambangkan para pedagang yang tak lagi bisa bertahan saat kebijakan PPKM Level 4.

Sejumlah paguyuban pedagang yang memasang bendera putih itu di antaranya adalah Paguyuban Angkringan Padma, Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM), Paguyuban Handayani, dan Paguyuban PPMS. Tak hanya mengibarkan bendera putih, mereka juga membacakan pernyataan sikap yang meminta pemerintah untuk peduli dengan nasib mereka.

Dimanto, salah satu pedagang kuliner, menyebutkan, pandemi Covid-29 sangat memukul pedagang kali lima, khususnya yang bergerak di bidang kuliner. Pria berusia 64 tahun ini, menyatakan penerapan PPKM telah membuat pedagang tercekik.

“Sejak Covid-19 ada, belum pernah kami mendapat bantuan. Jadi kami berharap pemerintah terketuk hatinya agar mau memberikan bantuan kepada kami,” ujar Dimanto.

Advertising
Advertising

Walaupun pemerintah sudah memberikan kelonggaran bagi pedagang, menurut dia, pendapatan yang diperoleh masih belum mencukupi. Pasalnya, masih banyak ruas jalan yang ditutup dan menurunkan mobilitas warga serta pengunjung ke Malioboro.

“Pembelinya ya belum ada, palingan dari teman-teman sesama pedagang saja yang pesan," kata Dimanto. "Kalau jalan dibuka lagi ya mungkin bisa laku lah dan mulai banyak yang berkunjung ke Malioboro."

Ditanya lebih jauh soal berapa nominal pendapatan yang diperolehnya selama berjualan di masa PPKM Level 4 ini, Dimanto tak mau menjawab. Yang pasti, ia mengaku kesulitan untuk bisa menutup modal dan membeli perlengkapan jualan unjuk keesokan harinya.

<!--more-->

“Kami jualan sehari dan kalau hasilnya bisa untuk nutup kulakan lagi aja, sudah syukur,” ucap Dimanto.

Sementara itu, Asisten Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan skema bantuan kepada para pedagang di Malioboro melalui koperasi.

Sayangnya, belum semua pedagang masuk ke dalam anggota koperasi. “Nanti akan kami sampaikan dulu kepada pimpinan dan untuk bagaimana supaya diproses. Karena ini kan usulan baru ya,” ucapnya.

Adapun Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto, menyatakan, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan toko-toko di sepanjang Malioboro sudah kembali buka. "Memang belum semuanya buka, baru sekitar 30 sampai 40 persen yang sudah kembali beraktivitas," katanya.

PKL dan toko yang sudah kembali berjualan itu biasanya menjual souvenir dan produk pakaian atau aksesoris. "Ada juga sedikit PKL kuliner dan lesehan di Malioboro yang juga kembali buka," ucap Ekwanto.

Ia menyatakan jumlah pengunjung ke kawasan tersebut masih terbilang cukup sepi dibanding kondisi normal. Sebagian besar yang datang adalah pengunjung lokal. Warga Yogyakarta saja, belum ada pengunjung dari luar daerah atau wisatawan.

Ekwanto menjelaskan, akses jalan menuju Malioboro yang kembali dibuka pekan lalu belum berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya aktivitas perekonomian di kawasan tersebut. "Akses jalan memang sudah dibuka, tetapi terbatas. Hanya sepertiga dari lebar ruas jalan sehingga lalu lintas pun belum ramai. Mungkin hal ini juga menyebabkan belum seluruh PKL dan toko kembali buka," katanya.

Ia mengingatkan pelaku usaha untuk tetap memenuhi aturan PPKM salah satunya menutup usahanya maksimal pada pukul 20.00 WIB dan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Adapun pedagang kuliner atau lesehan juga tetap diminta mematuhi aturan maksimal tiga pengunjung dan waktu makan 20 menit.

BISNIS | ANTARA

Baca: Cerita Pedagang soal Banyak Kios Ditutup hingga Dijual di Pasar Tanah Abang

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

12 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

1 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

2 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

3 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

4 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

5 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

6 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

12 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

13 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya