Investasi Sektor Perumahan dan Perkantoran Paling Moncer Kuartal II 2021
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 27 Juli 2021 15:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Investasi mencatat sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mendominasi realisasi penanaman modal selama kuartal II 2021. Di tengah pandemi Covid-19, sektor tersebut menyumbang realisasi investasi sebesar 14 persen atau Rp 31,3 triliun yang berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).
"Realisasi investasi sejak kuartal II agak jauh lebih baik. Investor dalam dan luar negeri sudah terbiasa dengan keadaan Covid-19," tutur Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers pada Selasa, 27 Juli 2021.
Adapun berdasarkan rinciannya, investasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran paling besar bersumber dari PMDN Rp 20,5 triliun. Angka ini setara dengan 19,3 persen dari total PMDN kuartal II 106,2 triliun.
Sedangkan investasi untuk sektor yang sama, yang bersumber dari PMA berjumlah US$ 0,7 miliar atau 9,2 persen dari total realisasi modal asing. Di jajaran PMA, sektor ini menempati posisi kelima.
Sementara itu sektor lain yang meliputi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya berada di posisi kedua untuk penyumbang terbesar realisasi investasi yang bersumber dari PMDN dan PMA. Sektor ini menyumbang realisasi investasi senilai Rp 29,7 triliun atau 13,3 persen.
Kemudian, realisasi investasi untuk sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menempati posisi ketiga dengan total Rp 27,9 triliun atau 12,5 persen dari total investasi kuartal II. Selanjutnya, investasi di sektor listrik, gas, dan air menempati posisi keempat dengan realisasi Rp 24,1 triliun atau 10,8 persen.
<!--more-->
Investasi di sektor pertambangan berada di posisi kelima dengan total nilai realisasi sebesar Rp 20,3 triliun atau setara dengan 9,1 persen. Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi selama kuartal II 2021 mencapai Rp 223 triliun atau naik 16,2 persen secara year on year.
Dari total investasi selama kuartal II, realisasi PMA mencapai 52,4 persen atau Rp 116,8 triliun. Angka ini naik 4,5 persen dibandingkan dengan kuartal I 2021. Dari latar belakang negaranya, investasi asing terbesar secara berturut-turut berasal dari Singapura, Hong Kong, Belanda, Jepang, dan Cina.
“Kenaikan FDI (foreign direct investement) mengindikasikan dunia itu sudah mulai merasakan adanya pola perubahan regulasi dan manfaat dari Undang-undang Cipta Kerja,” tutur Bahlil.
Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri atau PMDN pada kuartal II 2021 sebesar 47,6 persen atau Rp 106,2 triliun. Angka ini turun 1,6 persen dibandingkan investasi dalam negeri dengan kuartal I 2021.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Ke Amerika Saat PPKM, Bahlil Klaim Kantongi Investasi Microsoft hingga Cargill