TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan perjalanan dinasnya ke Amerika Serikat pada masa PPKM Darurat pertengahan Juli lalu dilakukan untuk meningkatkan realisasi penanaman modal asing atau PMA. Bahlil mengklaim dari lawatannya tersebut, Indonesia mengantongi komitmen investasi dari sejumlah perusahaan, seperti Microsoft, Aplan Lighting, dan Cargill.
“Kami melakukan perjalanan ke luar negeri untuk meningkatkan FDI (foreign direct investmen). Sebab tidak mungkin pertumbuhan ekonomi akan tumbuh dengan baik kalau cuma mengandalkan modal kapital di dalam negeri,” ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Selasa, 27 Juli 2021.
Dalam pertemuan Bahlil dengan Vice President of Azure Global Microsoft Mark Jacobsohn, Microsoft berkomitmen untuk membangun pusat data di Indonesia. Microsoft merupakan perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Redmond, Washington, dan sebelumnya telah hadir di Indonesia selama 26 tahun.
Adapun untuk Cargill yang bergerak di sektor pertanian dan pangan, Bahlil menyebut perusahaan itu akan melakukan ground breaking pabriknya di Indonesia pada September 2021. Namun Bahlil belum berkenan menjelaskan detail nilai investasi dan proyek perusahaan lebih lanjut.
“Nanti Pak Menko Marinves (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) yang akan umumkan. Yang pasti, yang sudah masuk dan berkomitmen itu ke depan investasi kita akan semakin baik selama kita mampu menanggulangi Covid-19,” tutur Bahlil.
Bahlil meminta masyarakat dan aktivis untuk memahami upaya pemerintah meningkatkan investasi di tengah pandemi Covid-19 guna menjaga stabilitas ekonomi. Pada akhir 2021, Bahlil mengatakan pemerintah memiliki target investasi sebesar Rp 900 triliun dan belum ada rencana revisi capaian penanaman modal meski terjadi pembatasan kegiatan di berbagai sektor.
“Saya minta teman-teman aktivis, kita sama-sama pelat kuning, ada waktu di mana kita makan pagi dan siang. Jangan makan pagi dikasih makan siang, nanti perut sakit. Saya yakin pemerintah tidak main-main untuk urus rakyatnya,” ujar Bahlil.
BACA: Realisasi Investasi Kuartal II 2021 Rp 223 Triliun, Didominasi Modal Asing
FRANCISCA CHRISTY ROSANA