Freeport Dapat Utang Rp 14,5 Triliun untuk Danai Proyek Smelter

Selasa, 27 Juli 2021 05:08 WIB

Pembangunan Smelter di Gresik Ditargetkan Rampung pada 2017

TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia baru-baru ini menandatangani fasilitas kredit bank senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun (Asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS) dengan tenor lima tahun tanpa jaminan untuk mendanai tiga proyek smelter di Tanah Air.

"Pembiayaan utang tambahan sedang direncanakan untuk mendanai proyek-proyek tersebut, dengan biaya semua utang tersebut dibagi 49 persen oleh FCX dan 51 persen oleh PT Inalum," dinukil dari siaran pers Freeport-Mcmorran yang diunggah di laman resmi perseroan, 22 Juli 2021.

Sesuai dengan perjanjian dengan pemerintah Indonesia pada 2018, Freeport berkomitmen membangun smelter baru di dalam negeri dengan total 2 juta metrik ton konsentrat per tahun pada Desember 2023.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Freeport telah memilih lokasi untuk smelter greenfield di Jawa Timur. Perseroan juga telah memulai persiapan tanah maupun pekerjaan engineering, serta melakukan negosiasi komersial.

Namun, pada tahun 2020, perseroan memberi tahu pemerintah tentang penundaan jadwal akibat pandemi dan terus melakukan reviu jadwal tersebut bersama pemerintah.

Advertising
Advertising

Adapun untuk memenuhi kewajibannya untuk membangun smelter domestik baru di Indonesia, perseroan sebelumnya menyiapkan beberapa rencana proyek.

Pertama adalah perluasan kapasitas tahunan di PT Smelting sebesar 300.000 metrik ton konsentrat atau meningkat 30 persen. perseroan terus mengejar kesepakatan dengan pemilik mayoritas PT Smelting untuk rencana ekspansi tersebut. Adapun target penyelesaian proyek ini adalah akhir tahun 2023.

"PT FI akan mendanai biaya ekspansi, diperkirakan perkiraan US$250 juta, dan meningkatkan kepemilikannya di PT Smelting menjadi kepemilikan mayoritas," tulis perseroan.

Kedua, Pembangunan smelter greenfield baru di Gresik dengan kapasitas proses sekitar 1,7 juta metrik ton konsentrat per tahun.

Pada Juli 2021, PT FI memberikan kontrak konstruksi kepada Chiyoda dengan perkiraan biaya US$ 2,8 miliar. Pembangunan smelter diharapkan akan selesai sesegera mungkin pada 2024.

Freeport menyatakan target tersebut tergantung kepada situasi pandemi ke depannya. Ketiga, pembangunan kilang logam mulia untuk mengolah emas dan perak dari PT Smelting dan smelter greenfield baru di Gresik, dengan perkiraan biaya US$ 250 juta.

Baca: Freeport Beberkan Alasan Batal Gandeng Perusahaan Cina untuk Bangun Smelter

Berita terkait

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

2 jam lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia: Saham Pemerintah di Freeport hingga Lahan untuk Sukanto Tanoto

15 jam lalu

Bahlil Lahadalia: Saham Pemerintah di Freeport hingga Lahan untuk Sukanto Tanoto

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana pemerintah menambah kepemilikan saham sebanyak 10 persen

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

16 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

3 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

4 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

5 hari lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya