IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen, Begini Analisis Samuel Sekuritas

Jumat, 16 Juli 2021 16:40 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali bergerak positif di sesi kedua hari ini, 16 Juli 2021. IHSG menutup sesi di level 6.072 atau 0,43 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.046,7.

"Sebanyak 259 saham menguat, 238 saham melemah, dan 158 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp 10,1 triliun," kata Analis Samuel Sekuritas M Alfatih dalam keterangan tertulis Jumat, 16 Juli 2021.

Di akhir sesi kedua hari ini tercatat beli bersih investor asing di pasar reguler sebesar Rp 629 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 554,5 miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler, yaitu BBRI (Rp 83,8 miliar), INCO (Rp 81,4 miliar), dan ASII (Rp 78,4 miliar). Saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler, yaitu ANTM (Rp 22,9 miliar), EMTK (Rp 20,1 miliar), dan TOWR (Rp 12,9 miliar).

Lonjakan luar biasa terlihat di saham emiten angkutan batubara PT Batulicin Nusantara Mandiri (BESS). Setelah bergerak cenderung menurun sejak sesi pertama, saham ini tiba-tiba melonjak di akhir sesi kedua dan menutup sesi perdagangan hari ini di level Rp 995 per saham (+24,3 persen).

Saham lain yang melonjak di sesi kedua hari ini adalah saham emiten distributor migas AKR Corporindo (AKRA). Setelah naik 3,6 persen di sesi pertama, saham AKRA melejit di sesi kedua sebelum menutup sesi perdagangan di level Rp 3.340 per saham (+9,8 persen).

Untuk diketahui, Freeport Indonesia dan PT Chiyoda International Indonesia baru saja menandatangani kerja sama pembangunan smelter logam mulia Freeport di Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE, yang mayoritas kepemilikannya dikuasai oleh AKRA.

Lonjakan kedua saham ini turut mendorong indeks sektor energi (IDXENERGY) menjadi indeks sektoral dengan penguatan tertinggi hari ini (+1,5 persen). Hal sebaliknya justru ditunjukkan oleh saham-saham di sektor ritel yang kompak melemah di sesi perdagangan hari ini, seperti LPPF (-1,38 persen), MPPA (-3,2 persen), ACES (-3 persen), ERAA (-4,13 persen), dan RALS (-2,4 persen).

Sektor retail sendiri memang menjadi salah satu sektor yang diperkirakan terpukul paling berat saat penerapan PPKM Darurat, terlebih jika wacana perpanjangan PPKM Darurat menjadi kenyataan.

Adapun lima besar top gainer atau saham yang menguat paling tinggi hari ini, yaitu PANI (+34,7 persen ke Rp 186 per saham), BESS (+24,3 persen ke Rp 995 per saham), LTLS (+14,4 persen ke Rp 635 per saham), NZIA (+13,7 persen ke Rp 165 per saham), PURI (+12,5 persen ke Rp 394 per saham).

Sedangkan lima besar saham yang melemah paling dalam atau top loser hari ini, yaitu PTDU (-7 persen ke Rp 1.860 per saham), MREI (-6,9 persen ke Rp 4.390 per saham), LION (-6,9 persen ke Rp 348 per saham), NFCX (-6,9 persen ke Rp 7.025 per saham), dan NICL (-6,9 persen ke Rp 296 per saham).

HENDARTYO HANGGI

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

6 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya