Kasus Covid Melonjak, Penyaluran Kredit Diprediksi Tak Sampai 5 Persen

Selasa, 6 Juli 2021 17:22 WIB

Suasana pemberian Vaksin Covid 19 Astrazeneca kepada pekerja ritel dan pekerja UMKM oleh Aprindo di Jakarta, Senin, 24 Mei 2021. Perekonomian Indonesia diharapkan bangkit kembali melalui konsumsi rumah tangga. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kredit perbankan pada 2021 diperkirakan lebih rendah dari proyeksi awal tahun yang sebesar lima persen, imbas dari lonjakan kasus covid-19 yang semakin meningkat. Lonjakan kasus ini dinilai dapat menghambat laju pemulihan ekonomi, yang bisa berdampak pada pelemahan pertumbuhan kredit.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) terbaru, pertumbuhan kredit perbankan pada April 2021 terkontraksi sebesar 2,3 persen (yoy), dengan nilai total kredit sebesar Rp5.482,2 triliun, lebih kecil dibandingkan kontraksi Maret 2021 yang sebesar 3,8 persen.

"Pengalaman peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi pada Januari 2021 membutuhkan waktu sekitar tiga bulan menekan kasus tambahan menjadi level normal sekitar 5.000- 6.000 kasus per hari," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam keterangan di Jakarta, Selasa 6 Juli 2021.

Secara bulanan (mom), pertumbuhan kredit pada April 2021 masih terkontraksi 0,3 persen. Namun demikian, secara year-to-date pertumbuhan kredit per April 2021 sudah menunjukkan angka positif, meskipun masih sangat kecil yaitu 0,01 persen.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Mei 2021 kontraksi pertumbuhan kredit kembali mengecil menjadi minus 1,23 persen (yoy).

Sementara itu, penyaluran kredit ke sektor utama Lapangan Usaha (LU) membaik. Pada April 2021, penyaluran kredit ke sektor perdagangan besar dan terkontraksi lebih kecil sebesar 3,1 persen (yoy) dibandingkan minus 5,9 persen pada Maret 2021.

Penyaluran kredit ke sektor industri pengolahan pada April 2021 terkontraksi lebih kecil sebesar 4,9 persen (yoy) dibandingkan minus 7,1 persen (yoy) Maret 2021.

Sementara itu penyaluran kredit pertanian, perburuan, dan kehutanan tumbuh positif dan meningkat secara tahunan 3 persen dibandingkan 1,9 persen (yoy) pada Maret 2021.

<!--more-->

Untuk kredit konsumsi, kredit pemilikan kendaraan bermotor pada April 2021 terkontraksi menjadi 27,6 persen (yoy) dibandingkan minus 28,9 persen (yoy) pada Maret 2021, atau terkontraksi sebesar 4,9 persen (ytd), dan terkontraksi 1,1 persen secara bulanan.

Sementara itu kredit untuk pemilikan rumah tinggal pada April 2021 tumbuh positif, yaitu sebesar 5,6 persen (yoy) dibandingkan 4,3 persen (yoy) pada Maret 2021.

Sedangkan untuk kualitas kredit, terjadi penurunan pada April 2021. Non Performing Loan (NPL) per April 2021 tercatat sebesar 3,22 persen, meningkat dibandingkan posisi Maret 2021 yang sebesar 3,17 persen.

Beberapa sektor dengan NPL tertinggi pada April 2021 adalah sektor pertambangan dan penggalian 7,66 persen, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 6,04, perikanan 5,69 persen, industri pengolahan 4,71 persen, dan perdagangan 4,58 persen .

Berdasarkan OJK, NPL kredit perbankan per Mei 2021 meningkat lagi menjadi 3,35 persen.

BACA: BI Yakin PPKM Darurat Tak Ganggu Penyaluran Kredit, Apa Sebabnya?

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

11 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

11 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

15 jam lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

2 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

2 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya