Saran Susi Pudjiastuti ke Menkes Soal Masyarakat yang Terpapar Covid-19

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 5 Juli 2021 09:53 WIB

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat syuting sebuah program salah satu tv swasta di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021. Edhy Prabowo tengah terjerat dugaan kasus menerima hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya Tahun 2020. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin mencurahkan daya dan upayanya untuk menangani masyarakat yang terpapar Covid-19, ketimbang mempersiapkan persyaratan perjalanan seperti sertifikat vaksin dan hasil tes PCR digital.

"Siapkan semua tenaga effort untuk yang terpapar dulu Pak Menteri, sertifikat bisa tunggu bulan depan. Kami semua sudah slowing down kegiatan kami," ujar pendiri Susi Air itu dalam cuitannya di akun twitter @susipudjiastuti, Senin, 5 Juli 2021.

Ia pun meminta pemerintah menyiapkan semua hotel dan wisma negara untuk menampung warga yang sakit terpapar Covid-19 dan tidak berdaya melakukan isolasi mandiri.

"Bila nakes (tenaga kesehatan) dan alkes (alat kesehatan) kurang, minimal mereka tidur nyaman dan tidak merepotkan yang lain karena kamar mandi dan tempat tidur ada. Di tenda susah," ujar dia.

Cuitan Susi Pudjiastuti itu menanggapi pemberitaan bahwa pemerintah akan memberlakukan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan hasil tes PCR digital untuk pelaku perjalanan dengan menggunakan transportasi udara. Hal ini untuk mencegah terjadinya pemalsuan sertifikat. Aturan ini akan diuji coba mulai besok, Senin, 5 Juli 2021 hingga 12 Juli 2021.

"Kami akan coba tanggal 5 Juli sampai 12 Juli untuk penerbangan Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta, bahwa sertifikat vaksinasi dan juga sertifikat PCR bisa dilakukan secara digital," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Ahad malam, 4 Juli 2021.
<!--more-->
Dengan integrasi layanan digital ini, kata Budi Gunadi, data penumpang terkait vaksinasi dan PCR akan terhubung dengan Angkasa Pura II. Dengan demikian, pelaku perjalanan cukup menggunakan QR Code.

"Karena datanya kebetulan di Kementerian Kesehatan, data itu akan kami buka kemudian kami hubungkan dengan Angkasa Pura II, sehingga setiap yang check in di Angkasa Pura II bisa menunjukkan QR Code dari aplikasi PeduliLindungi atau dia bisa memasukkan NIK-nya," tuturnya.

Menkes berharap kebijakan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan hasil tes PCR digital akan membuat pemeriksaan data penumpang menjadi lebih efisien dan aman dari pemalsuan. "Dengan demikian diharapkan prosesnya lebih efisien dan juga lebih cepat dan lebih aman. Terhindar dari pemalsuan," tuturnya.

CAESAR AKBAR | DEWI NURITA

Baca juga: Susi Pudjiastuti Minta Panglima TNI Beri Nakes Gizi Ekstra: Mereka Harus Kuat

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

17 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

18 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

26 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

33 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

33 hari lalu

Ramai PIK 2 dan BSD jadi PSN, Ternyata Awalnya Diusulkan oleh Sandiaga dan Budi Gunadi

Pemerintah membeberkan awal mula Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke daftar PSN.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

35 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

36 hari lalu

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

Menkes mengingatkan masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya