Terpopuler Bisnis: Bansos PPKM Darurat hingga Pesan Ketum Pemuda Pancasila
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Sabtu, 3 Juli 2021 06:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler sepanjang Jumat, 2 Juli 2021, dimulai dari warga bakal dapat bansos tunai seiring diberlakukannya PPKM Darurat hingga Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno mengucapkan selamat ke Ketua Umum Arsjad Rasjid.
Adapula berita tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bantuan sosial tunai diperpanjang 2 bulan dan lima kritik ekonom Indef Enny Sri Hartati.
Berikut empat berita terpopuler bisnis sepanjang kemarin:
1. PPKM Darurat, Warga Bakal Dapat Bansos Tunai Rp 300 Ribu Per Bulan
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan Kementerian Sosial akan menyalurkan Bantuan Sosial Tunai atau Bansos Tunai (BST). Langkah tersebut ditempuh seiring akan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, 3-20 Juli 2021.
"BST akan disalurkan untuk bulan Mei dan Juni, setelah sebelumnya berhenti di April. Kita berharap pekan ini atau paling lambat pekan depan bansos ini dapat tersalur, " ujar Risma dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Juli 2021.
Untuk besaran BST yang akan diberikan adalah senilai Rp 300 ribu per bulan dan akan disalurkan kepada warga di setiap awal bulan, sedangkan pada Mei dan Juni akan diberikan Rp 600 ribu sekaligus.
"Warga akan menerima Rp 600 ribu sekaligus, tapi saya minta jangan diijonkan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja," ujar dia.
BST itu akan menyasar 10 juta penerima bantuan, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 18,8 juta, serta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta. "Soal data penerima bansos sudah dibersihkan kemarin, tapi ada 3,6 juta yang nyangkut di bank dan tadi sudah di-clearkan dalam rapat, " kata Risma.
Data nyangkut itu, ujar dia, disebabkan nama yang tercantum di data bank tidak persis sama dengan data milik Kementerian Sosial yang sudah padan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Ia mengatakan penyaluran BST akan dilakukan melalui kantor pos, sedangkan untuk BPNT dan PKH akan disalurkan melalui jaringan Himpunan Bank-bank Negara (Himbara).
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Sri Mulyani: Bantuan Sosial Tunai Diperpanjang 2 Bulan untuk 10 Juta Keluarga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bantuan sosial tunai atau BST diperpanjang 2 bulan. BST terutama untuk meringankan masyarakat yang terdampak pelaksanaan PPKM darurat.
"Dalam rangka antisipasi PPKM darurat, APBN(Anggaran pendapatan dan Belanja Negara ikut melindungi dan merespons untuk bisa dilakukan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat 2 Juli 2021.
Seperti diketahui, kata dia, bansos ini untuk 10 juta masyarakat yang tidak mampu, keluarga miskin dan kriterianya mereka yang belum menerima program PKH dan kartu sembako. Tentu juga kriteria, kata dia, mereka yang punya NIK, KK dan telefon untuk bisa dihubungi.
Dia menuturkan selama ini BST sudah diberikan kepada 9,6 juta kelompok penerima manfaat atau KPM dengan anggaran Rp 11,94 T, yaitu penyaluran Januari-April dilakuan setiap bulan dengan indeks Rp 300 ribu per kelompok penerima per bulan.
"Untuk perpanjangan 2 bulan inni kita harapkan akan dibayar pada bulan Juli dan Agustus. Targetnya 10 juta KPN di 34 provinsi," kata dia,
Sri Mulyani mengatakan perpajangan BST dua bulan ini akan membutuhkan anggaran Rp 6,1 triliun. Catatannya, kata dia, pemerintah akan mengunakan data kelompok penerima dari penyaluran Januari-April yang realisasinya sebanyak 9,6 juta KPM.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Mengenang 5 Kritik Ekonom Enny Sri Hartati untuk Pemerintah Selama Pandemi
Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, meninggal pada Kamis, 1 Juli 2021. Enny wafat pada pukul 19.55 WIB di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta, karena Covid-19.
"Iya betul. Kemarin dibawa ke rumah sakit,” kata ekonom Indef, Eko Listyanto, saat dihubungi Tempo, Kami, 1 Juli.
Semasa hidup, Enny banyak melontarkan kritik kepada pemerintah, termasuk dalam menangani Covid-19. Berikut ini beragam kritik Enny untuk pemerintah yang dihimpun dari awal pandemi Covid-19 hingga 2021.
- Pemerintah dinilai gagal dongkrak pertumbuhan ekonomi lewat paket kebijakan
Enny mengatakan paket kebijakan atau stimulus pemerintah telah gagal mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rontok akibat wabah virus corona. Kegagalan tersebut terlihat dari rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang hanya 2,97 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Pesan Bos Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno untuk Ketum Kadin Arsjad Rasjid
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno mengucapkan selamat atas terpilihnya Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia secara mufakat.
"Selamat kepada Arsjad Rasjid yang terpilih menjadi Ketua Kadin Indonesia melalui musyawarah mufakat. Ini suatu proses yang baik," ujar Japto dalam keterangan resmi, Jumat, 2 Juli 2021.
Dia juga mengapresiasi Munas Kadin yang telah berjalan dengan baik, sesuai dengan kultur dan nilai-nilai Indonesia, yakni gotong royong dan persatuan.
Menurutnya, Munas Kadin yang berlangsung saat pandemi Covid-19 tetap lancar, tidak gaduh, serta mengutamakan kebersamaan.
Japto juga mengingatkan Arsyad agar memegang komitmennya saat mendeklarasikan diri menjadi calon Ketum beberapa bulan lalu. Pasalnya, Arsjad Rasjid berkomitmen untuk membantu dunia usaha dan mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi.
"Kadin perlu terus dorong pemerataan stimulus ekonomi dan pengembangan program hingga ke daerah-daerah yang membutuhkan," katanya.
Baca berita selengkapnya di sini.