Mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim, menolak rencana Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan, dalam diskusi INDEF di ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Emil Salim mengatakan energi fosil yang dipakai dalam revolusi industri di Indonesia mendorong peningkatan produksi karbon dioksida (CO2) dan emisi gas rumah kaca.
"Kunci dari revolusi industri adalah energi dan energi yang mendorong terjadinya karbon dioksida dan green house gas adalah fosil fuel. Batu bara, minyak bumi, gas alam adalah kunci dari sumber energi yang dipakai dalam industrialisasi menjadi dominan di dalam pembangunan Indonesia," kata Emil Salim di Jakarta, Jumat, 2 Juli 2021.
Penggunaan energi fosil dalam banyak proyek pembangunan nasional itu menjadikan Indonesia masuk ke dalam peringkat lima besar penghasil karbon dioksida terbesar di dunia.
Emil Salim menyarankan agar strategi pembangunan berbasis energi fosil diganti dengan energi baru terbarukan.
Maret lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan porsi pemanfaatan energi baru terbarukan atau EBT pada bauran energi nasional mencapai 11,2 persen.
Sedangkan batu bara 38 persen, minyak bumi 31,6 persen, dan gas bumi 19,2 persen. Peran EBT ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025 <!--more--> Menurut Emil Salim, perubahan iklim akibat penggunaan energi fosil menyebabkan pemanasan global yang berdampak terhadap kenaikan muka air laut dan efeknya banyak pulau-pulau kecil akan tenggelam di masa depan.
"Strategi energi berbasis fosil fuel yakni minyak bumi, batu bara, gas alam dan sebagainya harus kita ganti," kata dia.
Emil Salim menyarankan matahari menjadi sumber utama untuk menghasilkan listrik, karena Indonesia berbasis kepulauan.
Belum Rampung Juga, Menteri ESDM Ungkap Kendala Revisi Perpres 191 soal BBM Subsidi
37 hari lalu
Belum Rampung Juga, Menteri ESDM Ungkap Kendala Revisi Perpres 191 soal BBM Subsidi
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut progres pengerjaan revisi Peraturan Presiden atau Perpres 191 tentang bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terkendala di data.
Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?
37 hari lalu
Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membahas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Menteri ESDM Perpanjang Izin Tambang Vale Indonesia 20 Tahun
37 hari lalu
Menteri ESDM Perpanjang Izin Tambang Vale Indonesia 20 Tahun
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, bahwa PT Vale Indonesia Tbk (Inco) bakal mendapatkan perpanjangan kontrak karya berupa pemberian izin usaha pertambangan khusus atau IUPK.