Deflasi Juni 0,16 Persen, BPS: Harga Cabai dan Daging Ayam Turun
Reporter
Antara
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 1 Juli 2021 20:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,16 persen pada Juni 2021. Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan penurunan harga komoditas cabai merah dan cabai rawit serta bawang merah menjadi pemicu terjadinya deflasi pada Juni 2021 sebesar 0,16 persen.
“Saya sampaikan pada Juni 2021 terjadi deflasi 0,16 persen ini merupakan deflasi pertama kali sejak Januari 2021,” kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 1 Juli 2021.
Penyebab deflasi kali ini karena penurunan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.
Komoditas tersebut masuk dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, yang mengalami deflasi sebesar 0,71 persen dengan andil 0,18 persen terhadap deflasi Juni 2021.
Deflasi turut terjadi pada tiga kelompok pengeluaran lainnya yaitu pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen dengan andil 0,01 persen serta transportasi sebesar 0,35 persen dengan andil 0,04.
Deflasi pada kelompok pengeluaran transportasi disebabkan karena terjadinya penurunan tarif angkutan udara dan angkutan antarkota serta tarif angkutan kereta api.
<!--more-->
Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi tahun kalender Juni 2021 terhadap Desember 2020 mencapai 0,74 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,33 persen.
Dari 90 kota IHK, sebanyak 56 kota menyumbang deflasi dan hanya sebanyak 34 kota yang mengalami inflasi pada Juni 2021.
Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen dan deflasi terendah terjadi di Palembang 0,01 persen.
Margo menjelaskan deflasi di Kupang terjadi karena adanya penurunan harga kangkung dengan andil 0,2 persen, penurunan tarif angkutan udara dengan 0,14 persen dan penurunan harga tomat dengan andil 0,13 persen.
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Pekanbaru dan Tanjung Selor sebesar 0,01 persen.
BPS mencatat inflasi di Singkawang yang sebesar 1,36 persen disebabkan adanya kenaikan harga daging babi dengan andil 0,51 persen, kenaikan harga komoditas tahu mentah dengan andil 0,19 persen dan kenaikan harga daging ayam ras dengan andil 0,18 persen.
BACA: Lantik Kepala BPS, Suharso Ingatkan Soal Kasus Kebocoran Data