Lika Liku Arsjad Rasjid Disepakati jadi Ketum Baru Kadin
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 29 Juni 2021 07:46 WIB
Sedangkan Lutfi memiliki kedekatan masa lalu dengan Arsjad. Keduanya adalah kolega ketika sama-sama berkuliah di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, Arsjad dan Lutfi memulai bisnis dalam waktu yang hampir berbarengan. Dua menteri pun terpantau aktif ikut dalam kampanye Arsjad ke daerah.
Dalam perjalanannya, dinamika Munas Kadin dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2021-2026 memanas dalam dua bulan belakangan. Gejolak kontestasi pemilihan pemimpin Kadin mencuat setelah adanya dugaan intervensi dari Badan Intelijen Negara atau BIN.
Dua sumber Tempo yang masing-masing merupakan petinggi Kadin provinsi dan Kadin Indonesia menyebut telah berkali-kali memperoleh pesan dari anggota BIN. Pesan itu memuat desakan agar Kadin mengundurkan jadwal munas hingga mempengaruhi dukungan ke salah satu calon. Sumber menunjukkan bukti-bukti pesan itu.
Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, menampik ada intervensi lembaganya menjelang perhelatan lima tahunan Kadin. Wawan mengatakan BIN tidak mencampuri agenda internal kumpulan para pengusaha itu. “Dari BIN tidak ada perintah intervensi. Semua berjalan biasa,” kata Wawan, 27 Mei lalu.
Ribut-ribut Munas Kadin tak sampai di situ. Gejolak kembali muncul setelah Ketua Umum Kadin periode 2015-2020 Rosan Perkasa Roselani memutuskan memindah lokasi munas ke Kendari dan mengundurkan jadwal pelaksanaannya hingga 30 Juni. Semula, Munas Kadin akan dilaksanakan di Bali pada 2-4 Juni.
Pemindahan ini disebut-sebut merupakan permintaan langsung dari pemerintah. Pemerintah menyampaikan permintaan perubahan lokasi dan jadwal munas kepada Rosan, akhir Mei lalu. Rosan membenarkan ada instruksi dari pemerintah. “Benar (karena Covid-19),” kata Rosan. Permintaan pemerintah berhubungan dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang meningkat pasca-Idul Fitri.
Rencana pemindahan Munas ke Kendari pun mendapat penolakan dari kubu penantang Arsjad, yaitu kubu Anindya Bakrie. Mereka khawatir pelaksanaan munas di Kendari akan berakhir ricuh seperti pelaksanaan munas-munas sebelumnya, yakni Pramuka dan PAN.